Latest News

Kamis, 31 Oktober 2013

Megawati Memberi Restu Jokowi Dicalonkan jadi Presiden

Megawati Memberi Restu Jokowi Dicalonkan jadi Presiden
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri (kiri) berada satu mobil dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (kanan) 

Megawati Memberi Restu Jokowi Dicalonkan jadi Presiden


Langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menjadi calon presiden (capres) tampak semakin mulus.

Politisi senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait, mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sudah memberi sinyal merelakan Jokowi untuk maju menjadi capres.
"Syaratnya, Ibu Mega jangan diolok-olok. Kalau mau dorong dia untuk majukan Jokowi, saya rasa dia juga sudah sadar kok," ujar Sabam di Kompleks Parlemen, Kamis (31/10/2013).

Sabam mengatakan, saat ini Jokowi sangat dekat dengan Megawati. Hal tersebut bisa menjadi sinyal bagi pencalonan Jokowi menjadi presiden. Selain restu dari Mega, lanjut Sabam, Jokowi sudah mengantongi dukungan dari para pengurus PDI Perjuangan dari Sabang hingga Merauke.

Saat ini, pencalonan Jokowi menjadi presiden pun tinggal menunggu momentum ketetapan dari Megawati sebagai pihak yang berwenang menentukan capres. Menurut Sabam, Megawati bisa saja menggelar kongres luar biasa untuk menentukan capres.
"Momentumnya kapan, ada kemungkinan di menit-menit terakhir. Akan ada waktu yang tepat, jangan sekarang karena Jokowi akan diserbu," ucap Sabam.

Nama Jokowi kian berkibar dalam sejumlah survei elektabilitas capres. Jokowi pun sempat diajukan mayoritas pengurus PDI Perjuangan di seluruh Indonesia dalam Rakernas PDI Perjuangan pada bulan September 2013 lalu. Namun, keputusan menetapkan capres semuanya tetap ada di tangan Megawati Soekarnoputri.
Di dalam Rakernas itu, Megawati bahkan sudah menunjukkan dukungannya terhadap Jokowi melalui berbagai cerita dalam pidato-pidato politiknya.


Sementara itu, Jokowi masih enggan berkomentar terkait wacana pencapresan. Ia selalu berkata menyerahkan sepenuhnya kepada partai karena saat ini sedang fokus menjalani tugas sebagai gubernur.

Source :tribunnews.com
http://www.tribunnews.com/nasional/2013/11/01/megawati-memberi-restu-jokowi-dicalonkan-jadi-presiden

DAFTAR 10 WALIKOTA TERBAIK DUNIA 2012

KETIKA MEGAWATI DAN JOKOWI NGOBROL DI WARTEG

Megawati dan Jokowi di Warteg
Megawati dan Jokowi di Warteg

Seusai kunjungannya ke Pluit, Megawati bercerita pada Jokowi tentang Warteg. "Konon kabarnya Warteg adalah sebuah gagasan Sultan Agung sebagai jalur logistik perang saat Mataram menggempur Batavia" kata Megawati. Lalu Megawati menambahkan "Bisa dikatakan Warteg merupakan fast food pertama dalam sejarah kuliner dunia, dulu waktu pasukan Suro Agul-agul menyerang Batavia dibuatlah konsep warung cepat saji, tentara Mataram setelah makan, selesai langsung keluar, tidak ada pembicaraan didalam, dalam perkembangannya Warteg kemudian jadi warung rakyat yang berkembang secara tidak langsung menjadi jaringan logistik terpanjang utamanya di kota-kota besar di Jakarta".
Dalam obrolan ini, Jokowi yang mendengarkan uraian Megawati menambahkan "Warteg ini bisa juga disebut Jaring Pengaman Sosial, soalnya kalo ekonomi sedang sulit, Warteg ini bisa dikatakan sebagai cadangan logistik rakyat, nah yang saya pikirkan bagaimana membuat harga makanan Warteg murah meriah" Jokowi menilai bahwa bila kenaikan harga di pasar-pasar akan mempengaruhi harga warteg, Jokowi juga akan mempermudah akses permodalan bagi pengusaha warteg sehingga warteg bisa berkembang sebagai bagian pelapis ekonomi rakyat banyak.
Yang menarik dalam obrolan ini adalah ketika Megawati secara sepintas menyinggung soal Mahkamah Konstitusi "Bagaimana ini Dik Jokowi, Mahkamah Konstitusi kok jadi begini, saya dulu yang membangun MK ini, saya mimpikan MK jadi sumber hukum untuk pembenahan sengketa atas penafsiran konstitusi tapi kok malah dimakelari" Jokowi diam sejenak lalu menjawab dengan mata menerawang "Pemerintahan ya harus dibangun dari kejujuran, itu pondasinya, kalau sejak awal sudah tidak jujur, maka Pemerintahan bukan lagi disebut Penyelenggara Negara, tapi barisan Penipu, nah yang kasihan ini rakyat...rakyat, kita harus bertanggung jawab dengan rakyat, bu Mega..." Sepintas terlihat mata Megawati berkaca-kaca.

Source : kluget.com




Basuki: Tak Laporkan Harta, Jabatan Taruhannya!

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Basuki: Tak Laporkan Harta, Jabatan Taruhannya!


Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan kepada anak buahnya untuk segera melaporkan harta kekayaannya, paling lambat hingga akhir 2013. Jika tidak, maka jabatan taruhannya.

Tercatat sebanyak 52 persen pejabat DKI belum melaporkan harta kekayaan mereka dalam pendaftaran dan pemeriksaan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (PP LHKPN). 

"Sebelum akhir tahun ini sudah mesti beres," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (31/10/2013). 

Menurut Basuki, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga telah mendesak para pejabat di Pemprov DKI untuk segera melaporkan harta kekayaannya. 

"Kita lagi desak dan tekan mereka. Kita bisa copot, tidak naik pangkat, atau macam-macamlah," ucapnya. 

Jokowi mengingatkan, PNS yang belum melaporkan hartanya adalah pejabat yang baru dilantik. "Ya, ada, itu wali kota baru, kepala dinas baru, pejabat baru. Semuanya baru dilantik," ujar Jokowi.

Pernyataan-pernyataan Jokowi-Basuki itu menanggapi pernyataan Direktur PP LHKPN Cahya Hardianto Harefa yang mengatakan, sebanyak 52 persen pejabat DKI belum melaporkan harta kekayaan mereka. Cahya menjelaskan, untuk pejabat publik dan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, mereka harus bersedia menjalani pemeriksaan harta kekayaan.
Editor : Ana Shofiana Syatiri
JAKARTA, KOMPAS.com
Source : lipsus.kompas.com

Lebih dari Separuh PNS DKI Belum Lapor Harta Kekayaan

Formulir Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara

Lebih dari Separuh PNS DKI Belum Lapor Harta Kekayaan


Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Cahya Hardianto Harefa mengatakan, lebih dari separuh pegawai negeri sipil (PNS) DKI belum melaporkan harta kekayaan mereka. Hal ini disampaikan Cahya saat memberikan pengarahan dalam Semiloka Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi Pemprov DKI Jakarta di Balaikota Jakarta.
"52 persen PNS DKI belum lapor harta kekayaan mereka ke LHKPN. Tolong segera ditindaklanjuti," kata Cahya di Balaikota Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Cahya mengatakan, untuk menjadi pejabat publik dan contoh yang baik bagi masyarakat, maka PNS harus bersedia diperiksa harta kekayaannya. Dalam pengarahannya, Cahya memaparkan berbagai data tindak pidana korupsi (tipikor) yang telah ditangani oleh KPK pada tahun 2004-2013. Data tipikor itu meliputi 9 gubernur, 34 wali kota dan Bupati, serta 134 pejabat eselon I, II, dan III.
Dengan banyaknya kasus yang menimpa para pejabat daerah itu, Cahya menyatakan bahwa tidak ada kekebalan hukum bagi pejabat publik. Ia menyebutkan, Pemprov DKI sudah memperoleh hasil baik dalam pelaksanaan tata kelola keuangan. Berdasarkan Indonesia Government Index, DKI Jakarta menunjukkan nilai 6,37 atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 5,7. Namun, peringkat Jakarta masih berada di bawah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur.
Dalam pengelolaan anggaran 2012, Jakarta juga menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Cahya menilai opini WTP bukan berarti Pemprov DKI tidak lagi mengupayakan hal-hal yang berkaitan dengan pencegahan korupsi. Oleh karena itu, menurut dia, tindak pidana korupsi harus dicegah dengan meningkatkan tata kelola lebih baik lagi. "Kita telaah lebih lanjut, mana yang korupsi dan mana yang bukan," ujar Cahya.
Sementara itu, dari sisi pengaduan masyarakat, Pemprov DKI juga termasuk provinsi yang telah banyak menindaklanjuti pengaduan masyarakat. Melalui pengaduan tersebut, bukan berarti banyak korupsi di Jakarta. Hal itu menunjukkan warga peduli dengan kinerja Pemprov DKI.
Editor : Laksono Hari Wiwoho
Source : lipsus.kompas.com



Ada yang Baru di Waduk Pluit


Suasana sisi barat Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara | Kompas.com/ Robertus Belarminus



Ada yang Baru di Waduk Pluit

Ada yang baru di Waduk Pluit. Minggu (27/10/2013) siang tadi, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan sebuah panggung teater terbuka atau yang biasa disebut amfiteater di sisi sebelah barat waduk.

Amfiteater itu berbentuk setengah lingkaran menghadap ke waduk. Jika berjalan dari arah taman, terdapat tiga undakan berbahan paving blok yang diperuntukkan bagi penonton hingga berujung pada sebuah panggung berlantai rata. Di tempat itulah penonton dapat menyaksikan beragam pertunjukan kesenian yang diadakan. 

Di belakang panggung, tidak langsung bersentuhan dengan waduk, terdapatjogging track yang memiliki ketinggian lebih rendah dari panggung, tapi setara dengan permukaan waduk. Suasana sekitar amfiteater itu dipastikan akan rindang. Pasalnya, terdapat beberapa pohon peneduh, meski saat ini, pohon belum tumbuh sempurna. 

Seusai peresmian, Jokowi mengungkapkan rencana jangka panjang atas kawasan itu, yakni sebagai daerah tangkapan air sekaligus ruang aktivitas masyarakat. Keduanya bisa dilakukan beriringan.

"Sebuah taman tanpa ada kegiatan, jiwanya itu hilang. Jadi waduk tidak hanya untuk tampung air, tapi juga rekreasi dan lainnya," ujar Jokowi.

Saat ini, lanjut Jokowi, Pemerintah Provinsi DKI memfokuskan pekerjaan pengadaan ruang terbuka hijau di Ibu Kota pada dua tempat, yakni di Waduk Pluit, serta Waduk Ria Rio, Jakarta Timur. Ke depan, dia pun berjanji akan menambahnya.

"Paling ideal di atas 30 persen. Tapi kan mencari lahan seluas itu di Jakarta tidak gampang. Yang jelas target kita ya segitu (30 persen)," ujarnya.

Waduk Pluit memiliki empat sisi. Sisi timur, utara, dan selatan sebagian masih berupa permukiman kumuh dan sebagian lainnya telah bersih. Hanya sisi di barat yang sejauh ini sudah ditata. Di sana sudah terdapat taman dengan rumput dan pohon serta bangku taman yang diletakkan di bawah pohon rindang.

Jokowi memperkirakan, dari total penataan kawasan waduk, pembangunan ruang terbuka hijau itu baru mencapai 10 persen. Sisanya, lanjut Jokowi, pihaknya tengah menunggu rampungnya pembangunan rumah susun di Marunda dan Muara Baru.

Jika rusun rampung, warga sekitar waduk akan direlokasi, dan penataan baru dapat dilakukan.

Editor : Bambang Priyo Jatmiko

Sumber: megapolitan.kompas.com


Surabaya Ditargetkan 50% Dukung Jokowi

Cover
Konsolidasi Surabaya 26 Oktober 2013 (Foto: Bara JP) - Indonesia In News


Surabaya Ditargetkan 50% Dukung Jokowi

Surabaya, Sigmanews.co.id - Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Relawan Jokowi, Bara JP) menargetkan 50% pemilih Surabaya mendukung Jokowi. Target konservatif 50% sengaja di bawah perkiraan Stan Greenberg (konsultan politik Bill Clinton) yang 61%.

“Surabaya gudangnya nasionalis. Kalangan golput juga diyakini akan turun gunung setelah kemunculan sosok perubahan dalam diri Jokowi,” kata Ketua DPC Relawan Jokowi Surabaya, M Farouq dalam konsolidari di Surabaya Sabtu (26/10) malam.

Herry Sugianto Sekretaris Surabaya menambahkan, simpul-simpul perubahan di Surabaya sangat luas, sehingga Jokowi sebagai simbol perubahan pasti mendapat dukungan. “Rakyat yang akan kampanye untuk Jokowi,” katanya.

Ketua DPP Bara JP Ferry Alfiand Tjung Phin mengatakan, target Surabaya 50% mendukung Jokowi bukan sesuatu yang sulit. “Kenapa tidak sulit, karena rakyat sudah merasakan berbagai masalah yang bersumber dari pemerintahan yang tidak bersih,” ujarnya.

Hal senada dengan Utje Gustaaf Patty, Sekjen Bara JP. “Di Jakarta kami menargetkan 70%, karena masyarakat DKI sudah merasakan berbagai prestasi Jokowi. Masyarakat meyakini, kemacetan Jakarta tak bisa selesai kalau Jokowi hanya gubernur, maka dia harus presiden,” tukasnya.
Indra Bagus, “sesepuh” Relawan Jokowi Jawa Timur, mengatakan, hanya Jokowi yang diyakini mau menegakkan Pasal 33 UUD 1945, kekayaan alam harus dimanfaatkan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Berdaulat politik, berdikari secara ekonomi, berkepribadian secara budaya, sebagaimana cita-cita Bung Karno, kini menjadi sesuatu yang sulit dilaksanakan. Hanya Jokowi yang bisa merealisasikannya, sebagai salah satu anak ideologis Soekarno,” kata Indra Bagus.

Atas permintaan sebuah organisasi yang dekat dengan kalangan pemerintah. Stan Greeberg yang dikenal luas sebagai konsultan politik politisi dunia terutama di Amerika dan Eropa, mengukur elektabilitas parpol dan capres. Jokowi 61%, PDI Perjuangan 28%. (rj/bonza)
- See more at: http://www.sigmanews.co.id/id/read/6608/surabaya-ditargetkan-50-dukung-jokowi.html#sthash.5ULSJQZT.dpuf

Source : sigmanews.co.id

Jokowi: Pak Basuki Itu Layak Jadi Capres ( Tokoh Yg Sama-sama Rendah Hati )



"Tapi kalau Pak Jokowi juga maju, saya enggak, pasti kalah saing," kata Basuki sambil tertawa. 


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai, pasangannya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok layak menjadi calon presiden (capres). Hal tersebut disampaikan Jokowi menyusul prestasi Basuki yang berhasil meraih Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) 2013.

"Berarti Pak Basuki itu layak jadi capres," kata Jokowi di Malam Anugerah BHACA di Graha Niaga, Sudirman, Jakarta, Kamis (31/10/2013). 

Dengan mendapatkan penghargaan tersebut, Jokowi menilai Basuki sebagai sosok yang berani, bersih, dan tegas. Sosok tersebut, menurut dia, adalah sosok yang ideal untuk memimpin Indonesia. 

Dengan pendapatnya tersebut, Jokowi juga mengingatkan para awak media untuk tidak menanyainya lagi mengenai masalah capres. "Jadi sekarang masalah capres tanya Pak Ahok saja, jangan tanya saya," ujar mantan Gubernur Solo itu. 

Menanggapi pernyataan Jokowi tersebut, Basuki menyatakan siap saja untuk maju sebagai capres jika ada partai yang mengusung. Namun, jika Jokowi juga nantinya maju, Basuki menolak untuk ikut berkompetisi. 

"Tapi kalau Pak Jokowi juga maju, saya enggak, pasti kalah saing," kata Basuki sambil tertawa. 

Pemenang BHACA ditetapkan pada 16 Oktober 2013. Ketua Dewan Juri BHACA, Betti Alisjahbana menilai, Basuki dipilih karena konsistensinya menjadi inspirator upaya pemberantasan korupsi sejak menjadi Bupati Belitung Timur hingga menjadi wakil Gubernur DKI Jakarta. Selain Basuki, nama lain yang juga memenangi penghargaan yang sudah diselenggarakan sejak 2003 itu adalah Direktur Utama PLN Nur Pamudji. Jokowi sebelumnya juga pernah mendapatkan penghargaan serupa pada 2010.

Sumber: Kompas.com


Jokowi dan Media Darling "Kenapa Jokowi disukai Media ?"



Jokowi dan Media Darling

Kenapa Jokowi disukai Media?, Kenapa Jokowi menjadi pembicaraan dari anak kecil sampai emak-emak saat belanja sayuran, kenapa Jokowi menjadi pilihan tontonan rakyat saat-saat ini.Banyak yang bodoh mengatakan Jokowi adalah hasil rekayasa media massa, banyak yang naif menyatakan wartawan dibayar Jokowi. Tapi mereka gagal melihat substansi, "Jokowi menjawab kegelisahan Jaman".

Kegelisahan jaman kita saat ini adalah "Rakyat tidak diasingkan oleh Pemimpinnya". Dalam budaya panggung di Indonesia rakyat, penonton menyatu dengan aktor, penonton bisa berdialog dengan aktor, ini bisa kita liat dalam seni-seni panggung rakyat seperti Lenong, Ketoprak ataupun Ludruk. Dalam dagelan Mataraman, Penonton bisa menjadi bagian dalam aktor.

Selama beberapa dekade rakyat tidak disatukan dalam gerak dan keputusan publik. Banyak kebijakan-kebijakan publik menjadikan rakyat objek dan menyengsarakan. Ini berbeda halnya dengan sejarah kepemimpinan Bung Karno di masa lalu, dimana keputusan publiknya selalu mengikutsertakan rakyat sebagai faktor penentu, seperti misalnya Perebutan Irian Barat yang meminta mobilisasi umum, rakyat digerakkan partisipatifnya, rakyat dihadapkan pada Demokrasi Partisipatif, rakyat menjadi aktor dalam kebijakan-kebijakan publik dengan menjadi sukarelawan perebutan perang di Irian Barat.

Segaris dengan Bung Karno, Jokowi juga menciptakan panggung dimana rakyat bergerak, dimana rakyat ikut serta memutuskan kebijakan publik, dimana rakyat didengar sebagai gudang gagasan. Jokowi menciptakan gestur baru sebagai pemimpin, yaitu : "bahasa tubuh yang mendengar" bukan bahasa tubuh yang "sakral". Inilah jawaban Jokowi terhadap bahasa jaman. "Jokowi mampu melihat jaman sekarang adalah jaman ketika informasi tumbuh dari individu bukan lagi dari pabrik opini".

Dari sini kemudian Jokowi membangun persepsi publik "Rakyat Menjadi Bagian Dari Kebijakan Publik". Dari sini Jokowi membangun titik nol branding politiknya. Ternyata ini tidak pernah bisa dibaca pejabat lain, mereka melihat Media Massa adalah bagian dari "Bicara" mereka, bukan bagian dari "Rekam Jejak Mereka". Sementara Jokowi menempatkan media massa sebagai "Perekam Jejak" sekaligus menyederhanakan pesan-pesan kebijakan publik.

Jokowi tidak perlu menyewa Media besar untuk memberitakannya, Jokowi tdiak perlu bloking acara TV, Jokowi tidak perlu bloking khusus iklan-iklan TV, tapi Jokowi membalikkan keadaan dia-lah yang diperlukan media, bukan media perlu dia. Karena hukum media juga akan bekerja dengan baik, : "Setiap hal pada akhirnya akan menemukan faktanya".


Source : FB  Hendri Andriyono
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10152016933799273&set=gm.208063226043648&type=1&theater

Jakarta Jadi Target Barometer “Zero Corruption”

Jakarta Jadi Target Barometer “Zero Corruption”
Ahok.Org – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi target barometer provinsi bebas korupsi atau zero corruption. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemprov DKI telah membangun komitmen dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Kejaksaan Agung untuk mewujudkan program tersebut.
“BPK, BPKP, KPK, PPATK, dan Kejaksaan sudah berkomitmen membuat Jakarta zero korupsi,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Menurut Basuki, Jakarta selalu menjadi barometer dan semua lembaga tersebut mengharapkan agar Ibu Kota dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain. Lembaga-lembaga pemeriksa pengawas keuangan kini telah masuk ke dalam pengawasan anggaran Pemprov DKI. Selain itu, Basuki mengklaim bahwa lembaga-lembaga pengawas keuangan itu mau bekerja sama karena Jakarta dipimpin oleh pemimpin yang mendukung antikorupsi. Hal itu antara lain ditunjukkan dengan tidak adanya praktik politik uang dalam pencalonan Joko Widodo dan Basuki sebagai Gubernur dan Wagub DKI pada pemilihan kepala daerah tahun lalu.
“Ya, mereka bikin targetnya seperti itu. Sejak kita naik, mereka mengharapkan Jakarta jadi model tidak ada korupsi,” kata Basuki.
Untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan anggaran, Pemprov DKI akan menerapkan sistem e-budgeting mulai tahun depan. Dengan e-budgeting, hanya Gubernur DKI dan pemegang otoritas tertentu yang memiliki password yang memiliki kewenangan mengubah anggaran. Apabila ada yang tidak setuju dengan sistem itu, maka dapat dicurigai sebagai “pemain anggaran”. Namun, kata Basuki, hingga saat ini DPRD DKI masih enggan membahas sistem e-budgeting.
Bersama BPK, Pemprov DKI pun telah menciptakan sistem transaksi keuangan yang transparan yang dinamakan NCT (Non-Cash Transaction). Sistem tersebut dapat menutup celah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di tubuh Pemprov DKI. Melalui sistem tersebut, transaksi antara Pemprov DKI dan rekanan atau pihak ketiga tidak lagi dilakukan secara langsung, tetapi wajib bertransaksi dari bank ke bank. Hal ini juga berlaku bagi pihak ketiga yang membelanjakan uang itu.
Selain akan mengaudit dan mengawasi transaksi keuangan di tubuh Pemprov DKI, sistem itu juga akan mengawasi pengelolaan keuangan oleh badan usaha milik daerah DKI Jakarta. Melalui sistem itu, akan diketahui siapa saja yang melakukan tindak korupsi. Transaksi keuangan itu akan diaudit oleh auditor yang telah terakreditasi dengan dibantu oleh BPKP.[Kompas.com]
Posted by  on October 24, 2013

Source : ahok.org

Terima Bung Hatta Award, Ahok: Masih Ada Pejabat Bersih



Ahok.Org – Ahok mendapatkan penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Award (Bhaca) 2013. Wakil Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu dinilai sebagai pejabat publik yang tergolong bersih.
Selain Ahok, Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nur Pamudji juga mendapat penghargaan ini. Menurut Ketua Tim Dewan Juri Bhaca Betti Alisjahbana, puluhan nama telah diseleksi untuk menerima penghargaan ini.
“Untuk tahun 2013, fokusnya ini pada BUMN dan Pemda,” kata Betti di Financial Room, Niaga Tower, Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Betti mengungkapkan, kriteria penerima penghargaan adalah individu-individu yang bersih dari korupsi. Mereka yang dipilih juga dinilai tidak menyalahgunakan jabatannya untuk menerima suap dan gratifikasi.
“Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang berhasil menolak godaan korupsi dan bagi mereka yang menjadi teladan,” ujarnya.
Betti menjelaskan, Ahok dipilih untuk menerima penghargaan ini karena memenuhi sejumlah kriteria. Di antaranya, Ahok merupakan sosok yang bersih, transparan, dan profesional. Sebagai Wagub mendampingi Joko Widodo memimpin Jakarta, Ahok secara rutin selalu mempublikasikan Laporan Biaya Penunjang Operasional Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Selain itu, Ahok juga rutin melaporkan penerimaan gaji Gubernur dan Wagub DKI. Gebrakan lain adalah menyiarkan rapat-rapat anggaran ke YouTube.
“Itu dilakukan untuk transparansi. Kemudian dalam mengikis mark-up. Ahok meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk memotong anggaran sebesar 25 persen,” katanya.
Sementara itu, Ahok mengaku tidak menyangka dinobatkan sebagai salah satu pejabat yang bersih dari korupsi dengan mendapat penghargaan ini. Dia mengaku tidak habis pikir, kenapa bukan Jokowi saja yang mendapatkan penghargaan ini.
Sebab, sebagai Gubernur DKI, Jokowi juga tergolong bersih dari korupsi. “Kata panitia, Pak Jokowi sudah dapat 3 tahun lalu. Tapi ini juga membuktikan, masih ada pejabat yang jujur dan bersih dari korupsi,” kata Ahok. [Liputan6.com]
Posted by  on October 31, 2013
Source : ahok.org

Profil dan Biodata Jokowi Gubernur DKI Jakarta ke-17

Bapak-Joko-Widodo-Gubernur-DKI_1



Bapak-Joko-Widodo-Gubernur-DKI
Profil dan Biodata Jokowi Gubernur DKI Jakarta ke-17Sosok yang kalemBapak Ir. H. Joko Widodo lahir di Surakarta, 21 Juni 1961 lebih dikenal dengan nama Jokowi, adalah Gubernur DKI Jakarta ke-17.

Sebelumnya, Jokowi menjabat Wali Kota Surakarta (Solo) selama dua kali masa bakti 2005-2015, namun tidak terselesaikan karena terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta.


Dalam masa jabatannya di Solo, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Dia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan


Jokowi (Joko Widodo) diminta secara pribadi oleh Bapak Jusuf Kalla untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2012, karena merupakan kader dari PDI Perjuangan, Jusuf Kalla meminta dukungan langsung dari Ibu Megawati Soekarnoputri, yang awalnya terlihat masih ragu.

Sebagai wakilnya Bapak Basuki T Purnama yang saat itu menjadi anggota DPR dicalonkan mendampingi Jokowi dengan pindah ke Gerindra karena Golkar telah sepakat mendukung Alex Noerdin sebagai Calon Gubernur.
Asal Nama Julukan Jokowi

“Jokowi itu pemberian nama dari buyer saya dari Prancis,” begitu kata Joko Widodo, saat ditanya dari mana muncul nama Jokowi. Kata dia, begitu banyak nama dengan nama depan Joko yang jadi eksportir mebel kayu. Pembeli dari luar bingung untuk membedakan, Joko yang ini apa Joko yang itu. Makanya, dia terus diberi nama khusus, ‘Jokowi’. Panggilan itu melekat sampai sekarang.
 
Biodata Jokowi (Joko Widodo) :

 N a m a: Ir. H. Joko Widodo
 Tempat Tanggal Lahir: Surakarta, 21 Juni 1961
 Agama: Islam
 Pekerjaan: Gubernur DKI Jakarta
 Profil Facebook: Jokowi
 Profil twitter: jokowi_do2
 Email: jokowi@indo.net.id

Pendidikan:
    • SDN 111 Tirtoyoso Solo 
    • SMPN 1 Solo
    • SMAN 6 Solo
    • Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985

Karir:
    • Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990) 
    • Ketua Bidang Pertambangan & Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996)
    • Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta (2002-2007)

Penghargaan:
    • Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008″ 
    • Menjadi walikota terbaik tahun 2009 
    • Peraih penghargaan Bung Hatta Award, atas kepemimpinan dan kinerja beliau selama membangun dan memimpin kota Solo.
    • Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Award

Selain itu, berkat kepemimpinan beliau (dan tentunya semua pihak yg membantu), kota Solo jg banyak meraih penghargaan, di antaranya
    • Kota Pro-Investasi dari Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah 
    • Kota Layak Anak dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
    • Wahana Nugraha dari Departemen Perhubungan
    • Sanitasi dan Penataan Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum
    • Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia

Demikian Sekilas Profil dan Biodata Jokowi Gubernur DKI Jakarta ke-17, semoga dalam kepemimpinannya Sebagai Gubernur DKI Jakarta dapat memberikan sesuatu yang berarti kepada Rakyat Jakarta khususnya dan Rakyat Indonesia Umumnya.

Artikel Profil dan Biodata Jokowi Gubernur DKI Jakarta ke-17 ini, Sobat boleh menyebarkan-nya jika artikel Profil dan Biodata Jokowi Gubernur DKI Jakarta ke-17 ini bermanfaat, namun jangan lupa meletakkan link Profil dan Biodata Jokowi Gubernur DKI Jakarta ke-17 sumbernya. Terima kasih telah Berkunjung

Dicecar Komisi VII, Ini Jawaban Jokowi


Gubernur DKI Joko Widodo. | KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO


Dicecar Komisi VII, Ini Jawaban Jokowi

Gubernur DKI Joko Widodo dengan santai menjawab rentetan pertanyaan anggota Komisi VII DPR RI atas beberapa topik dalam kunjungan kerja DPR ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Senin (28/10/2013). (Baca: Gelar Kunker, Komisi VII DPR Cecar Jokowi).
Terkait pertanyaan soal analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) proyek penataan waduk di Jakarta, yang dilontarkan SW Yudha, politisi Fraksi Partai Golongan Karya, Jokowi mengaku sudah memilikinya. "Amdal sudah ada, kan memang lagi proses dan belum selesai. Pembangunannya saja masih lama," ujar Jokowi santai.
Jokowi juga menanggapi ringan pertanyaan yang dilontarkan politisi dari PAN, Alimin Abdullah, yang menyebut penataan waduk di Jakarta yang tidak komprehensif. Menurut Alimin, sumber air waduk diketahui adalah limbah, baik limbah rumah tangga maupun industri di sekitar waduk itu. Ia juga menilai pembangunan waste water treatment tak cukup untuk mengolah limbah yang ada di waduk tersebut. 
"Kalau Waduk Ria Rio, fokusnya mempercantik dan hanya memenuhi ruang terbuka hijau dan ruang publik," ujar Jokowi. "Pengolahan limbah di situ fokus pada mengolah air limbah rumah tangga menjadi bersih, bukan mengubah air waduk untuk jadi konsumsi (warga)," lanjutnya. 

Sementara itu, pertanyaan Effendi Simbolon dari PDI-Perjuangan soal urgensi reklamasi pulau di utara Jakarta dan giant sea wall yang dinilai akan mengganggu ekosistem, juga kehadiran kawasan Pantai Indah Kapuk, yang dinilai menjadi kawasan eksklusif bagi kalangan ekonomi atas dan tertutup bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah di Jakarta, tak dijawab keseluruhan oleh Jokowi. "Reklamasi itu urusannya giant sea wall, itu berhubungan. Tujuan kita satu, membendung rob dari utara. Di sana juga akan kita bangun pengolahan air limbah supaya berguna bagi warga," ujarnya tanpa menjawab soal peruntukan area reklamasi.
Sebanyak 14 anggota Komisi VII DPR RI duduk berjejer berhadapan dengan Jokowi dan stafnya dalam kunjungan kerja yang berlangsung di Ballroom Balaikota. Pertemuan itu digelar dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 19.30 WIB.
Acara yang juga dihadiri oleh Dirut Pertamina Karen Agustiawan, sejumlah satuan kerja perangkat daerah, Kepala BUMD, dan pejabat Pemprov DKI lainnya itu ditutup dengan makan malam bersama. 
Editor : Eko Hendrawan Sofyan

Source :megapolitan.kompas.com

Mau Kalahkan Prabowo, Jokowi Harus Gandeng Tokoh Mirip Ahok


Gubernur DKI Joko Widodo menyumbang permen dan air mnum kemasan di Kecamatan Pasar Rebo dan Kelurahan Kalisari, Jakarta Timur. Langkah itu dilakukan demi perbaikan pelayanan. | Fabian Januarius Kuwado

Sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi dinilai kalah tegas dibandingkan sosok Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto. Untuk dapat merebut suara Prabowo, Jokowi harus disandingkan dengan sosok yang berkarakter mirip Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

"Jokowi memiliki citra bebas korupsi dan mampu melakukan perubahan, sementara Prabowo memiliki citra tegas. Meskipun elektabilitasnya paling tinggi, Jokowi harus menggandeng orang yang karakternya mirip dengan Ahok supaya bisa mengalahkan Prabowo," ujar CEO Alvara Hasanuddin Ali dalam paparan hasil surveinya di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2013). 

Ia mengatakan, survei dilakukan atas 1.533 responden berusia antara 20 hingga 54 tahun dengan margin of error 2,5 persen. 

Dari survei tersebut, katanya, mayoritas responden menilai, Jokowi adalah kandidat calon presiden yang dipersepsikan merakyat, jujur, dan bebas korupsi dibandingkan sembilan nama lain. Tetapi, katanya, sifat Jokowi tersebut kurang didukung citra yang tegas. Menurutnya, tokoh yang dinilai publik memiliki sifat tegas, berwibawa, dan berjiwa pemimpin adalah Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto. 

Di sisi lain, lanjutnya, jika ingin menandingi elektabilitas Jokowi, Prabowo harus menggandeng tokoh yang sifatnya mirip dengan mantan Wali Kota Solo itu. Disampaikan Ali, publik menilai tokoh yang paling mirip dengan Jokowi adalah Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Survei diajukan dengan pertanyaan "Dari para calon yang Anda kenal, mana yang cocok dengan pernyataan/sifat tersebut?" 

Selain Jokowi, kandidat yang juga disurvei adalah Prabowo, Dahlan, Mahfud, Wiranto, Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa.

Editor : Hindra Liauw

Source : nasional.kompas.com


http://nasional.kompas.com/read/2013/10/28/1830146/Mau.Kalahkan.Prabowo.Jokowi.Harus.Gandeng.Tokoh.Mirip.Ahok

Radio Australia: Tak Ada Pemimpin Seperti Jokowi di Australia

Foto: Radio Australia: Tak Ada Pemimpin Seperti Jokowi di Australia    Seorang warga Australia yang sudah tinggal lebih dari 10 tahun di Jakarta juga menyambut baik duet kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dalam memimpin Jakarta selama setahun terakhir. Shannon Smith malah mengatakan bahwa tidak ada politisi di Australia sekarang ini yang memiliki gaya kepemimpinan seperti Jokowi.  "Para politisi dari partai-partai besar di Australia saya lihat tidak ada yang memiliki gaya kepemimpinan seperti Jokowi. Ada sesuatu tentang Jokowi yang berbeda, terutama empati dan simpatinya kepada warga yang miskin, yang  terpinggirkan atau dalam bahaya." kata Smith kepada Iffah Nur Arifah dari ABC di Jakarta.  Mantan diplomat yang pernah juga menimba ilmu di universitas di Makasar ini mengaku kagum dengan gaya kepemimpinan politik pasangan Jokowi-Ahok yang dinilainya sangat menginspirasi.  Disebutkannya Jokowi tidak hanya memperhatikan pembangunan fisik di Jakarta, hal yang juga walau belum ada perubahan besar, sudah mulai tampak perbaikan di sana sini. Selama tinggal di Jakarta, Shannon Smith mengatakan bahwa dia sudah menggunakan transportasi umum apa saja mulai dari bus umum sampai ke taksi.  Seperti warga Jakarta lainnya, Shannon yang sehari-hari menggunakan bus umum mengaku masih kerap terjebak macet dan berdesakan di bus Trans Jakarta dengan penumpang lain. "Dulu saya pernah kerja di Tanah Abang sementara rumah saya di Fatmawati. Jadi saya ke tempat kerja naik Patas AC itu sekitar hampir 10 tahun lalu. Dulu kemacetannya berbeda dari sekarang. Dulu macetnya lebih kurang dibandingkan sekarang." kata pria berusia 44 tahun tersebut.  Sibuk dan padatnya jalan di Jakarta ini sangat jauh berbeda dengan kota kelahiran Shannon di Australia, The Great Ocean Road di negara bagian  Victoria yang terkenal dengan jalan besar dan lapang untuk berkendara.   Adanya Ruang Publik  Namun  Shannon mengaku masih kerasan tinggal di Jakarta setelah bermukim selama hampir sepuluh tahun. Dan sekarang setelah Jokowi menjadi gubernur Jakarta, ada perubahan kecil yang disukainya, yaitu bertambahnya ruang publik.  “Kita lihat ada perubahan sedikit di infrastruktur Jakarta, pedestrian diperbaiki, taman-taman kota dibangun." katanya.  "Kalau kita jalan sepanjang Jalan Rasuna Said Kuningan atau Jendral Sudirman, sekarang ada bangku-bangku  taman yang membuat jalan terlihat  lebih bagus. Kita bisa lihat orang duduk. Saya pikir Jokowi mengerti pentingnya ruang publik dan menyediakannya untuk warga Jakarta. Jadi perubahannya kecil tapi membuat perbedaan." tambah Shannon dalam percakapan berseling antara bahasa Indonesia dan Inggris.  Shannon mengaku kagum dengan gaya kepemimpinan Jokowi-Ahok. Ia juga senang program pembenahan Jakarta yang dilakukan Jokowi-Ahok tidak cuma dipusat kota, tapi terasa hingga tempat tinggalnya di selatan Jakarta.  “Di daerah Kebayoran Baru ada banyak proyek yang dikerjakan, di  tepi jalan ada proyek untuk pejalan kaki yang  baru supaya lebih aman bagi pejalan kaki. Waktu Fauzi Bowo itu tidak ada proyek seperti itu. itu  yang baru, ada uang yang dikeluarin untuk proyek untuk warga Jakarta.” tambahnya.  Sejak menjabat, pasangan Jokowi-Ahok memang terus berupaya memenuhi janji kampanyenya membenahi kota Jakarta. Di sektor kesejahteraan rakyat antara lain pemberlakuan Program Kartu Jakarta Sehat yang menjamin semua warga Jakarta berobat gratis, pembenahan akses pendidikan maupun perumahan. Di sektor transporasi umum Jokowi-Ahok antara lain meremajakan armada buskota, menambah unit busway hingga pembangunan Mass Rapid Transportasi serta Monorel.radioaustralia.net.au   Salam Rakyat Bersatu Mendukung Jokowi Presiden Ri 2014

Radio Australia: Tak Ada Pemimpin Seperti Jokowi di Australia 

Seorang warga Australia yang sudah tinggal lebih dari 10 tahun di Jakarta juga menyambut baik duet kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dalam memimpin Jakarta selama setahun terakhir. Shannon Smith malah mengatakan bahwa tidak ada politisi di Australia sekarang ini yang memiliki gaya kepemimpinan seperti Jokowi.

"Para politisi dari partai-partai besar di Australia saya lihat tidak ada yang memiliki gaya kepemimpinan seperti Jokowi. Ada sesuatu tentang Jokowi yang berbeda, terutama empati dan simpatinya kepada warga yang miskin, yang terpinggirkan atau dalam bahaya." kata Smith kepada Iffah Nur Arifah dari ABC di Jakarta.

Mantan diplomat yang pernah juga menimba ilmu di universitas di Makasar ini mengaku kagum dengan gaya kepemimpinan politik pasangan Jokowi-Ahok yang dinilainya sangat menginspirasi.

Disebutkannya Jokowi tidak hanya memperhatikan pembangunan fisik di Jakarta, hal yang juga walau belum ada perubahan besar, sudah mulai tampak perbaikan di sana sini.
Selama tinggal di Jakarta, Shannon Smith mengatakan bahwa dia sudah menggunakan transportasi umum apa saja mulai dari bus umum sampai ke taksi.

Seperti warga Jakarta lainnya, Shannon yang sehari-hari menggunakan bus umum mengaku masih kerap terjebak macet dan berdesakan di bus Trans Jakarta dengan penumpang lain.
"Dulu saya pernah kerja di Tanah Abang sementara rumah saya di Fatmawati. Jadi saya ke tempat kerja naik Patas AC itu sekitar hampir 10 tahun lalu. Dulu kemacetannya berbeda dari sekarang. Dulu macetnya lebih kurang dibandingkan sekarang." kata pria berusia 44 tahun tersebut.

Sibuk dan padatnya jalan di Jakarta ini sangat jauh berbeda dengan kota kelahiran Shannon di Australia, The Great Ocean Road di negara bagian Victoria yang terkenal dengan jalan besar dan lapang untuk berkendara.

Adanya Ruang Publik

Namun Shannon mengaku masih kerasan tinggal di Jakarta setelah bermukim selama hampir sepuluh tahun. Dan sekarang setelah Jokowi menjadi gubernur Jakarta, ada perubahan kecil yang disukainya, yaitu bertambahnya ruang publik.

“Kita lihat ada perubahan sedikit di infrastruktur Jakarta, pedestrian diperbaiki, taman-taman kota dibangun." katanya.

"Kalau kita jalan sepanjang Jalan Rasuna Said Kuningan atau Jendral Sudirman, sekarang ada bangku-bangku taman yang membuat jalan terlihat lebih bagus. Kita bisa lihat orang duduk. Saya pikir Jokowi mengerti pentingnya ruang publik dan menyediakannya untuk warga Jakarta. Jadi perubahannya kecil tapi membuat perbedaan." tambah Shannon dalam percakapan berseling antara bahasa Indonesia dan Inggris.

Shannon mengaku kagum dengan gaya kepemimpinan Jokowi-Ahok. Ia juga senang program pembenahan Jakarta yang dilakukan Jokowi-Ahok tidak cuma dipusat kota, tapi terasa hingga tempat tinggalnya di selatan Jakarta.

“Di daerah Kebayoran Baru ada banyak proyek yang dikerjakan, di tepi jalan ada proyek untuk pejalan kaki yang baru supaya lebih aman bagi pejalan kaki. Waktu Fauzi Bowo itu tidak ada proyek seperti itu. itu yang baru, ada uang yang dikeluarin untuk proyek untuk warga Jakarta.” tambahnya.

Sejak menjabat, pasangan Jokowi-Ahok memang terus berupaya memenuhi janji kampanyenya membenahi kota Jakarta. Di sektor kesejahteraan rakyat antara lain pemberlakuan Program Kartu Jakarta Sehat yang menjamin semua warga Jakarta berobat gratis, pembenahan akses pendidikan maupun perumahan. Di sektor transporasi umum Jokowi-Ahok antara lain meremajakan armada buskota, menambah unit busway hingga pembangunan Mass Rapid Transportasi serta Monorel.radioaustralia.net.au

Salam

Source : FB Rakyat Bersatu Mendukung Jokowi Presiden Ri 2014

Sutan Bhatoegana Memuji Jokowi Ahok Setahun Memerintah





Sutan Bhatoegana Memuji Jokowi Ahok Setahun Memerintah

Biasanya nyinyir, tetapi setelah setahun kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wakilnya Ahok, dinilai positif oleh Ketua Komisi VII DPR RI, Sutan Bhatoegana. Politisi Partai Demokrat itu mengungkapkan, yang paling patut diapresiasi yakni bagaimana Jokowi serta Ahok melakukan penataan waduk di DKI. 

"Bayangkan saja, puluhan tahun itu waduk tidak dikeruk, dibiarkan begitu saja. Malah orang kira itu daratan, enggak taunya waduk," ujar Sutan seusai kunjungan kerja ke Pemprov Jakarta pada Senin malam.

Sutan datang bersama 14 anggota Komisi VII DPR, meninjau beberapa proyek pembangunan Pemprov DKI. Salah satu titik yang dikunjungi adalah Waduk Ria Rio yang berada di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur. Sutan menilai satu tahun kepemimpinan Jokowi, seluruh program berjalan lancar.

Beberapa yang menjadi sorotan, penataan PKL di Pasar Tanah Abang, Pasar Jatinegara, Pasar Minggu, dan lain- lain. Tidak hanya itu, pembukaan ruang terbuka hijau sebagai ruang beraktivitas masyarakat pun menjadi salah satu program yang mendapatkan "tinta biru" bagi diri Sutan secara personal.

Sutan pun turut mengapresiasi positif langkah Jokowi membeli monyet-monyet yang dipekerjakan untuk atraksi topeng monyet. "Di agama saja dikatakan, jangan kau menyakiti hewan. Nah, si Jokowi melakukan itu. Dikasih pekerjaan pula pawangnya. Yang kecil-kecil begini yang saya bilang sangat baik," pujinya.

Kendati mendapat rapor baik, Sutan menyatakan bahwa untuk menilai kinerja kepemimpinan tidak dapat dinilai dari satu tahun masa jabatan saja. Ia berharap, di tahun mendatang, Jokowi tetap mengeluarkan gebrakan-gebrakannya dalam pembangunan Ibu Kota.

Salam 


Source : FB Rakyat Bersatu Mendukung Jokowi Presiden Ri 2014