Latest News

Senin, 23 November 2015

Sibuk 'Sikat' Anggaran Siluman, Ahok Tak Masalah RAPBD 2016 Molor

Sibuk Sikat Anggaran Siluman, Ahok Tak Masalah RAPBD 2016 Molor

Sibuk 'Sikat' Anggaran Siluman, Ahok Tak Masalah RAPBD 2016 Molor


Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama sibuk mengevaluasi anggaran dinas yang sudah disusun dalam rapat Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI 2016 sejak Rabu (18/11) lalu. Akibatnya, perjanjian antara eksekutif dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI pada pekan lalu batal dilaksanakan.

"Mundur beberapa hari enggak apa-apa, saya lembur saja beresin. Terus kalau (sudin dan lain-lain) enggak mau ikut gimana? Ya sudah saya lock, SiLPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) lagi, APBD-P. Yang main-main semua akan saya staffkan tanpa TKD (Tunjangan Kinerja Daerah), saya sudah ancam seperti ini," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2015).

"Gini karena salah pengertian tentu draft-nya akan kita masukkan lagi yang baru. Mereka tuh enggak sabar sudah ribut, makanya saya kejar (periksa marathon)," terangnya.

Ahok mengaku tidak masalah apabila perjanjian KUA-PPAS DKI 2016 antara TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) dan Banggar DPRD mundur. Begitu pula dengan rapat pengesahan R-APBD DKI 2016 molor dari waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.

Ahok gemas dengan langkah anak buahnya yang memasukkan data anggaran dinas secara manual melalui lembaran Microsoft Excel. Padahal dirinya sudah lama meminta agar langsung dimasukkan ke dalam sistem e-budgeting agar otomatis langsung terkunci, sehingga tidak bisa diubah-ubah lagi.

"Kan saya bilang kalau mau bahas sesuatu masukin draft itu enggak boleh manual. Kalau manual kan bisa jadi si-A atau si-B ganti halamannya. Makanya begitu saya sadar mereka manual, saya tahan. Saya periksa dulu, saya ingin bukunya dicetak dari e-planning e-budgeting. Sehingga setiap lembar dalam sistem komputer sudah terkunci dan cetak jam, menit kesekian sudah tidak bisa diganti orang lagi," kata Ahok.

Ahok pun belajar dari pengalaman APBD 2015 yang berjung dengan adanya dua versi laporan anggaran, yakni versi Pemprov DKI dan DPRD DKI. Dia menegaskan tidak ingin lagi mengulang keributan tersebut tahun ini.

Oleh karenanya, Ahok terpaksa mengecek ulang satu per satu mata anggaran dinas. Selain untuk memastikan tidak terselip anggaran siluman juga untuk mengajarkan kepada SKPD setiap dinas dalam menyusun anggaran secara benar.

"Kalau terjadi perbedaan, nanti ngaku-ngaku lagi ini yang asli dan ini yang enggak asli. Kan sudah kejadian 2015, ini versi (DPRD) yang benar dan versi saya yang salah. Orang versi (DPRD) ada UPS saja, dia ngaku yang benar kok. Sekarang saya bukan fitnah lagi, UPS ternyata memang siluman masuk dan tidak (melalui pembahasan) KUA-PPAS," urainya.

Meski demikian oknum-oknum itu ada saja akalnya. Salah satunya dengan mengaku-ngaku telah memasukkan anggaran dalam sistem e-budgeting, namun kenyataannya proses input datanya secara manual.

"Nah, ini lebih pintar lagi kali ini dia ngakunya kan e-budgeting, padahal prosesnya bukan e-budgeting. Kalau enggak sampai selesai sisir (anggaran), saya enggak mau kirim (ke DPRD dan Kemendagri). Saya mau sisir semua yang mayoritas 70-80% sudah saya cek dan saya sudah instruksikan teman-teman harus buang (anggaran yang tidak masuk akal)," sebut Ahok.

Dia mencontohkan sejumlah anggaran tak masuk akal salah satu dinas yang ditemukannya, seperti untuk ATK mencapai Rp 500 miliar dan honor tenaga ahli hingga Rp 600 miliar. Ahok juga kembali menyinggung anggaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI serta Dinas Kebersihan DKI yang di luar nalar.

"Masa Disparbud bikin festival Kota Tua Rp 10 miliar. Lu mau undang artis apa? Enggak benar gitu loh. Nah, ini mesti kita potong. Terus masa Badan Air (Dinas) Kebersihan, dari Rp 200 miliar meledak jadi Rp 700 miliar. Begitu saya periksa, dia bilang 'Maaf Pak salah ngisi'. Gila, salah ngisi pakai Excel," ujarnya sewot.

"2015 banyak anggaran enggak benar saya lewatin kan, SiLPA begitu besar. Lalu yang 2015 kemarin saya memang sengaja tidak mau sisir karena saya lagi ribut sama DPRD. Kalau ribut sama DPRD terus ribut lagi sama eksekutif, 2 keroyok 1 dong. Kalau ngelawan tuh ya 1 lawan 1 dong, jangan 2 lawan 1 gitu loh. Saya kan bukan Superman," sambung Ahok.

Dia menegaskan keterlambatan itu murni untuk mengevaluasi anak buahnya, bukan dikarenakan tidak sepaham dengan DPRD. "Enggak ada yang enggak sepaham, hanya mereka merasa banyak anggaran yang dihapus kali. Nah, saya enggak tau," pungkasnya. 
(aws/hri)
http://news.detik.com/berita/3077723/sibuk-sikat-anggaran-siluman-ahok-tak-masalah-rapbd-2016-molor

Diperiksa BPK 9 Jam, Ahok: Gila, Ternyata Administrasi DKI Buruk Sekali!

Diperiksa BPK 9 Jam, Ahok: Gila, Ternyata Administrasi DKI Buruk Sekali!

Diperiksa BPK 9 Jam, Ahok: Gila, Ternyata Administrasi DKI Buruk Sekali!


Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) selesai menjalani pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ahok menyatakan, banyak informasi baru yang dia dapat.

"Saya justru dapat informasi tentang banyak hal yang tadinya saya tidak tahu. Ini seperti kuliah," kata Ahok usai pemeriksaan di Kantor BPK, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2015).

Pemeriksaan ini menyadarkan Ahok soal ketidakrapian adminsitrasi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Meski begitu Ahok tak merinci soal apa saja yang ditanyakan BPK kepada dirinya.
Ahok saat menyambangi Gedung BPK pagi tadi (Danu/detikcom)
"Oh gila juga ya, ternyata administrasi DKI ini buruk sekali. Wah kita dikadalin (selama ini ditipu-red). Maka tadi auditor ngomong sambil mengajari," kata Ahok sambil tersenyum.

Ahok didampingi Kepala Biro Humas dan Kerjasama Internasional BPK Yudi Ramdan dalam momen jumpa pers ini. Keduanya menyatakan materi pemeriksaan adalah rahasia. Yudi menyatakan ada 12 orang auditor BPK yang memeriksa Ahok.

"Pemeriksaan ini, total surat tugas sekitar 12 orang," kata Yudi.

Ahok diperiksa terkait kasus pembelian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras. BPK menemukan adanya dugaan kerugian negara ratusan miliar rupiah. 
(dnu/hri)
http://news.detik.com/berita/3078448/diperiksa-bpk-9-jam-ahok-gila-ternyata-administrasi-dki-buruk-sekali

Ahok Bilang : Gila, di Dinas Pendidikan Ada Honor Enam Hari Dibayar Rp57 Juta

ahok444

Ahok Bilang : Gila, di Dinas Pendidikan Ada Honor Enam Hari Dibayar Rp57 Juta


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan bahwa selain Dinas Pertamanan dan Pemakanan, ketidakberesan penyusunan anggaran pada Kebijakan Umum APBD dan Platfon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 juga terjadi di Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Ahok mengungkapkan kalau Dinas Pendidikan DKI masih nekat menyelipkan anggaran untuk membayarkan honor-honor pekerja yang tidak jelas fungsinya.
“Yang masalah kegiatan honornya dimainin, dia masih masukin pakai nama apa tau enggak? Tenaga ahli programer, ternyata itu buat scanner. Anak saya 9 tahun juga bisa lakukan,” jelas Ahok di Balai Kota Jakarta, jumat (20/11).
Di penyusunan KUA-PPAS Dinas Pendidikan itu, Ahok Menuturkan nilai yang diajukan untuk membayar tenaga ahli itu pun sangat fantastis. Dimana, tertera pembayaran gaji tenaga ahli Rp400 ribu dikali satu hari, itu pun masih dikali dengan kegiatan per lokasi.
“Gila kan. Seolah-seolah ini orang ada di semua lokasi, dikali lagi dua kali. Satu orang bisa dibayar kerja empat hari Rp12 juta. Saya bilang gila aja. Ada yang kerja enam hari dibayar Rp57 juta,” ungkap Ahok.
Oleh karena itu, Ahok Menjelaskan dengan gamblang bahwa masih ada upaya yang dilakukan unit kerja pada penyusunan anggaran untuk membodohinya.
“Dia pikir saya nggak pelototin satu-satu sekarang. Terus dia jawabnya apa? Oh iya Pak, salah Pak. Terus saya tanya berarti tahun lalu juga sama dong ada? Tahun lalu sudah nggak kita pakai, Pak. Ya sudah santun lah jawabnya,” kata Ahok.
Oleh karena itu, Ahok mengaku telah mencoret semua anggaran fiktif yang berpotensi penggelembungan anggaran yang masih diupayakan dimainkan anak buahnya pada KUA-PPAS 2016.
“Udah gue coretin semua, ngaco,” imbuh Ahok.

Source : http://www.aktualpost.com/2015/11/ahok-bilang-gila-di-dinas-pendidikan-ada-honor-enam-hari-dibayar-rp57-juta/

Sabtu, 21 November 2015

7 Ciri Unik Ahok Sebagai Gubernur DKI!

7 Ciri Unik Ahok Sebagai Gubernur DKI!

7 Ciri Unik Ahok Sebagai Gubernur DKI!

Baru kali ini secara realita kita menyaksikan ada seorang Gubernur yang hampir setiap hari dikerumuni oleh wartawan, kepopulerannya melebihi selebriti atau artis-artis yang terkenal. Baru kali ini juga kita menyaksikan ada seorang Gubernur yang segala kegiatan dan hasil perkerjaannya baik yang cemerlang dan gemilang selalu mendapat sorotan dan kritikan orang-orang yang tidak suka padanya. 

Baru kali ini pula kita menyaksikan ada seorang Gubernutr yang berani menampilkan semua pekerjaannya ke dalam video youtube dan boleh disaksikan oleh orang banyak, dan herannya baru kali pula kita menyaksikan bahwa setiap rapat yang dipostingkan di youtube disaksikan oleh banyak orang dan beberapa kali di atas satu juta orang yang menyaksikannya. Padahal acara rapat adalah acara yang paling tidak disukai, itu sebabnya tidak heran kita menyaksikan para pejabat negara yang tertidur di dalam ruang rapat. 

Rasanya kepentingan “politik” bisa membuat mata seseorang menjadi buta dan mati rasa, ia tidak bisa melihat dan merasa senang terhadap keunggulan lawan, ia bahkan merasa sangat senang jikalau lawannya terkapar. Seorang penulis berkata, “seorang pemimpin tidak wajib menyenangkan semua orang”. 

Orang yang wajib menyenangkan semua orang itu pangkatnya bawahan, kerjanya menyampaikan berita dan cerita ABS, Asal Bapa Senang. Itu berarti sosok Ahok sebagai seorang Gubernur di DKI apabila ada banyak pihak oknum dan kelompok yang tidak senang kepadanya lumrah saja, tidak ada yang istimewa. Setahun Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) menjabat Gubernur telah mewarnai sejarah kota dan pemerintahan Jakarta. Mari kita coba lihat gebrakan unik apa saja yang dilakukan Ahok? 

1. Ahok satu-satunya Gubernur yang ada Pura-Pura Gilanya Ahok sendiri yang berkata bahwa setiap pagi dia harus minum pil karena ada penyakit gilanya, walaupun sesungguhnya kita tahu hal ini merupakan seloroh, tetapi Ahok ingin merepresentasikan apa yang dikerjakan untuk menata ibu kota dengan cara yang unik. Cara yang digeluti Ahok adalah cara yang lurus, transparan, jujur dan bersih, hal iniu yang tidak biasa dilakukan oleh sebagian anak buahnya pada masa-masa lalu. Kadang dalam menjalankan ini dia harus memakai nada emosi alias marah dengan intonasi yang tinggi. Meluap-luapnya kemarahan Ahok membuktikan bahwa dalam menjalankan tugas Ahok, ia ingin semua bawahannya menjalankan tugas membangun negara ini dengan rasa “self of belonging”, ada rasa memiliki; artinya jikalau kerja maka harus kerja dengan disiplin, tegas, jujur dan bertanggung-jawab. Rasakan semuanya ini seperti mengerjakan usaha sendiri, jadi kerjakanlah yang terbaik, tidak dengan main-main apalagi mencari keuntungan sendiri. Tidak sia-sia apa yang diperjuangkan Ahok, baru-baru ini pennulis membaca di media sosial ada orang yang hendak mengurus sertifikat tanah, jikalau masa lalu diperkirakan butuh dana dua juta dan waktu yang lama, maka sekarang ini hanya butuh Rp 50 ribu dan seminggu suratnya sudah diterima. 

2. Ahok satu-satunya Gubernur yang memiliki tandingannya Heran juga ada orang pada jaman ini mau saja seseorang yang dewasa dibuat menjadi lelucon, mengapa dikatakan begitu?. Secara resmi Ahok berkuasa menjadi Gubernur DKI dilantik oleh Presiden 19 November 2014, namun berselang dua atau tiga minggu begitu muncul pula seorang Gubernur tandingan dari sebuah organisasi massa. Mereka “melantik” salah seorang anggotanya menjadi “Gubernur Tandingan” untuk melawan Ahok. Rasanya yang beginian hanya terjadi di negara Indonesia, dagelannya seperti anak-anak waktu kecil main boneka-bonekaan, lalu menjadi ibu guru, dokter, nah yang ini menjadi gubernur. “Menurut Luthfi Hakim dari Anggota Presidium Penyelamat Jakarta dan Ketua Forum Betawi Rempug menyatakan Koordinator Gerakan Masyarakat Jakarta Fahrurrozi Ishak terpilih sebagai Gubernur Jakarta. Dengan demikian setelah Fahrurrozi terpilih jadi Gubernur, Ahok tak lagi punya legitimasi menduduki kursi jabatan sebagai pemimpin Jakarta. Demikian klaim Luthi Hakim, depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Senin, 1 Desember 2014.Jadi masyarakat dihimbau tidak lagi menerima kehadiran Ahok, jika dia datang ke kampung-kampung.”(iberita.com). 

3. Ahok satu-satunya Gubernur yang memimpin dengan Gaya Preman Ahok memimpin Jakarta dengan sedikit gaya Premannya, bahkan ia mengaku dirinya adalah “Kepala Preman Resmi” , dengan demikian maka tidak heran semua yang tidak beres akan diberantas termasuk mafia dan preman di tanah Abang dan lain-lainnya. Kehidupan di Jakarta begitu keras sehingga membuat orang berjuang mati-matian hendak bertahan hidup, namun tatkala ada orang atau kelompok yang mengambil kesempatan dan keadaan ini khususnya untuk menperkaya diri dengan cara menekan orang lain, maka orang-orang ini akan menjadi sasaran empuk bagi Ahok. Ahok berani menutup diskotik yang terkenal di Jakarta, yang konon cerita diskotik itu banyak backingnya, namun dengan gayanya ia berhasil menutup tempat itu. Hal inilah bertambah kepopuleran Ahok. Ahok bukan hanya popular di Jakarta, namun seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri. Saat Ahok berada di Belanda dan Singapore ia disambut seperti seorang selebriti terkenal. Kekaguman dunia terhadap Ahok tentu menjadi kebanggaan “teman-teman Ahok dan sekaligus bertambah boomerang bagi yang sentiment padanya. Seorang teman punulis berkata demikian “ Sayang ya saya tidak punya KTP Jakarta, jika ada saya juga pengin sekali mendagi teman Ahok.” 

4. Ahok satu-satunya Gubernur yang menantang siapa saja yang korupsi Kewibaan orang yang hendak memberantas korupsi harus dimulai dari diri sendiri, itu sebabnya secara transparan Ahok memaparkan sejumlah harta kekayaannya di website dan dapat dilihat orang secara umum (lihat www. ahok.org) . Tatkala penyusunan APBD DKI tahun ini, Ahok mendapati adanya keganjilan dari berbagai sector, itu sebabnya ia sempat ngotot dan berargumentasi pada pihak DPRD DKI yang di duga ada oknum yang mempermainkan anggaran yang disebut dana siluman, terutama masalah UPS yang harganya hingga 12 triliun dan persoalannya belum selesai hingga hari ini. Gara-gara masalah ini, Ahok juga sempat di hak Angketkan oleh DPRD DKI, namun kebenaran tetaplah kebenaran, sehingga ia tetap saja berkuasa hingga hari ini sudah setahun lamanya. Kebenaran itu tidak bisa diganngu gugat. Sebuah durian asli, kita boleh saja sebut sebagai Semangka, Mangga atau Manggis, tidak soal, tetapi ingat realitanya durian tetaplah durian. Satu-satunya cara untuk mengalahkan kejahatan adalah dengan kebenaran, dan Ahok sang Gubernur DKI berpotendi untuk hal itu. 

5. Ahok satu-satunya Gubernur yang memberi makan pada Pendemo Gubernur DKI Jakarta Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) akan mempersiapkan keperluan para pendemo, mulai dari toilet, ambulan, termasuk nasi kotak atau nasi bungkus. Waktu itu pada pelaksanaanya para pendemo akan diarahkan ke kawasan Monumen Nasional (Monas). Seperti diketahui, puluhan ribu buruh menurut rencana akan menggelar aksi demonstrasi di beberapa titik di Jakarta. Salah satu sasaran demo para buruh adalah Istana Merdeka. Menurut Ahok, pihaknya akan menerapkan konsep penertiban demo seperti di London, Inggris, yaitu dengan menjadikan salah satu lokasi untuk menampung para pengunjuk rasa. Bagi Ahok unjuk rasa mengeluarkan pendapat boleh saja, asal menuruti aturan, tidak sembarang. Negara kita adalah negara hukum, tidak boleh main hakim sendiri. Ada peraturan untuk unjuk rasa, harus ada ijinnya, dan tempat tertentu dengan tidak merusak fasilitas kota Jakarta. 

6. Ahok satu-satunya Gubernur yang paling banyak orang memusuhinya Mertuanya sempat minta Ahok mamakai baju anti peluru, karena takut dicelakakan oleh “musuhnya”. Sebenarnya Ahok ini “tidak punya musuh”, orang akan memusuhi Ahok karena kepentingannya terganggu. Pengusaha yang tadinya teman baik Ahokpun barang kali akan menganggap Ahok sebagai musuh bila kepentingannya terganggu. Tadinya perusahaan mereka mendapat keuntungan banyak karena lari dari pajak, sekarang Ahok memperketat itu, maka keuntungan menjadi sedikit, jadilah mereka bermusuhan pada Ahok.  Pemindahan penduduk dari rumah-rumah mereka yang di bantaran sungai berserta mereka yang di kampung pulo mendapat hasutan dari lawan politiknya sehingga terjadi sedikit kegaduhan, namun tujuan Ahok adalah supaya penduduk Jakarta yang miskin itu lebih sejahtera, bukan untuk mencelakan mereka. Buktinya mereka dipindahkan dari rumah yang kumuh ke rumah susun setara dengan apartement di Jakarta. Dalam menjalankan tugas Ahok hanya taat pada konstitusi, itu sebabnya jangan coba-coba mengadakan kolusi padanya. Belakangan banyak orang yang mengaku sebagai teman Ahok, bagi Ahok Teman yang paling dekat padanya (temanahok.com) sekalipun, tidak akan dibela jika mereka melanggar konstitusi. Ahok mau berdiri dan melaksanakan tugas berdasarkan aturan, kiranya yang mengaku teman-teman Ahok maklum, jangan menyusahkan Ahok, taatlah pada peraturan dan Undang-Undang. 

7. Ahok satu-satunya Gubernur yang paling sibuk di dunia Kesibukan Ahok menjadi Gubernur terlihat, sebab hasil kerjanya sangat agresif dan progresif. Mari kita buka mata lebar-lebar, ada banyak perubahan terjadi di Jakarta dalam satu tahun ini, walupun lawan politiknya selalu mengatakan beliau gagal karena mereka pura-pura tidak melihatnya. Tujuan lawan politik adalah mencemooh itu sudah biasa, justru kita merasa aneh jika si lawan politik itu memuji-muji. Perlu kebesaran hati dan kejujuran jika sang lawan itu dipuji. 

Coba bandingkan saja, penonton dan pemain sepakbola, biasanya penonton itu selalu mengkritik pemain sepak bola; padahal penonton itu sendiri belum tentu bisa main bola. Kesibukan Ahok menjalankan tugas sesuai penuturannya kadang tengah malam bangun juga mengecek keadaan Jakarta, membuktikan bahwa ia tidak main-main memperjuangkan kemajuan kota Jakarta. Walaupun dalam menjalankan tugas ini ada orang-orang yang tidak senang pada dia, karena mereka tidak biasa kerja dengan sungguh-sungguh. 

Setahun Ahok berjabat menjadi Gubernur, nilai raportnya pasti mendapat nilai bagus, tetapi tetap saja ada seorang “musuh bebuyutannya” berkata nilainya 5,5. Terserah mau dinilai berapa sebenarnya tidak soal, toh Ahok tidak berambisi untuk hal ini. Penulis hampir berkesimpulan bahwa sebenarnya bagi sosok Ahok jabatan itu baginya tidak begitu penting asal seseorang mau bekerja dengan hati yang tulus dan murni, jujur untuk negara ini. Jikalau Ahok berambisi terhadap jabatan tersebut maka ia bisa saja dalam priode pertama ini menyenangkan semua pihak, mengambil hati orang banyak supaya priode ke depan terpilih lagi. Namun integritas orang ini tidak seperti ini, baginya jabatan tidak penting asal ia berani membeberkan kesalahan dan menjalankan kebenaran dalam tugas dan tanggung-jawabnya. Ahok tidak mau menjual integritas dirinya untuk menggantikan dengan jabatannya. Ahok benar-benar ingin supaya Jakarta dan khususnya Indonesia lebih maju.   Medio Nov 19 2015 Saumiman Saud | Ilustrasi: Koleksi Pribadi


Saumiman Saud

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/saumiman/7-ciri-unik-ahok-sebagai-gubernur-dki_564fafac8f7a61080d8ab435

Sabam Sirait: Pemburu Rente Kasus Freeport Harus Ditembak Mati

Sabam Sirait di kompleks Istana Kepresidenan, 13 Agustus 2015.

Sabam Sirait: Pemburu Rente Kasus Freeport Harus Ditembak Mati


Politikus Senior PDI Perjuangan (PDIP), Sabam Sirait, menyarankan agar para pemburu rente yang berusaha menggadaikan kedaulatan negara dan sumber daya alam nasional kepada pihak asing agar ditembak mati saja.
Hal itu disampaikannya ketika ditanyai tanggapannya soal kontrak Freeport di Indonesia, serta skandal yang belakangan muncul. Yakni ketika Ketua DPR RI Setya Novanto dan Pengusaha Reza Chalid berusaha meminta jatah saham ke Freeport mengatasnamakan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.
"Tembak mati itu orang-orang. Kok jadi malah bukan meninjau kerja sama dengan Freeport, tapi berusaha mengolah untuk kepentingan sendiri?" tegas Sabam, Jumat (20/11).
Sabam mengaku heran dengan orang-orang demikian yang selalu tak bosan negaranya ditindas. Padahal, sudah jelas negara pernah dijajah Belanda dan Jepang. Ditegaskan oleh Sabam, rakyat Indonesia sudah tidak bodoh lagi dan pasti tak mau dijajah lagi lewat sektor ekonomi.
"Banyak orang bodoh di kalangan pimpinan, itu betul. Tapi rakyat Indonesia tak bodoh terus, dan jangan mau dibodoh-bodohi terus. Mentang-mentang orang Indonesia baik, bukan berarti bodoh. Yang agak bodoh cuma elite-elite itu saja," ujarnya.
Sabam juga menyerukan agar semua elemen bangsa bersatu dan tak takut menghadapi hegemoni negara dan pengusaha besar yang ingin mengeruk kekayaan alam Indonesia.
"Saya kira kita sudah mengakhiri kekuasaan ekonomi negara lain di Aceh. Kita harus lakukan itu juga di Papua. Jangan lagi beri kekuasaan ekonomi mutlak seperti itu di pulau-pulau lain di Indonesia," tandasnya.
Markus Junianto Sihaloho/FER
BeritaSatu.com