Latest News

Rabu, 20 Januari 2016

Besok, Jokowi Resmikan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Model berfoto dengan miniatur kereta cepat milik Tiongkok pada pameran Kereta Cepat dari Tiongkok di Senayan City (Sency), Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015). Pemerintah Indonesia merencanakan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dan Pemerintah Tiongkok merupakan salah satu pihak yang menawarkan kerjasama dalam pembangunan kereta cepat tersebut.

Besok, Jokowi Resmikan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Acara groundbreaking kereta cepat Jakarta-Bandung akan digelar di Walini, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (21/1/2016). Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memastikan, Presiden Joko Widodo akan menghadiri acara tersebut.

“Sampai sekarang belum dapat perubahan apapun tentang hal itu, berarti pasti besok dihadiri Pak Presiden,” tutur pria yang kerap disapa Aher itu di Bandung, Rabu (20/1/2016).

Dari informasi yang dihimpun, Jokowi yang akan didampingi Iriana Joko Widodo dijadwalkan tiba di kawasan PTPN VIII, Kecamatan Cikalong Wetan, pada pukul 09.00 WIB. 

Di lokasi peresmian di sekitar Perkebunan Maswati, Cikalong Wetan, presiden akan menerima penjelasan mengenai proyek pembangunan kereta cepat. 

Setelah itu, Menteri BUMN akan menyampaikan laporannya terkait proyek ini. Aher dan President of China Railway Corporation juga akan menyampaikan sejumlah perkembangan dari proyek ini.

Aher mengatakan, Pemprov Jabar maupun kota/kabupaten di Jabar sudah mengeluarkan segala jenis perizinan dan rekomendasi. 

“Termasuk rekomendasi penggunaan kawasan hutan untuk proyek kereta cepat, sudah jadi Senin sore. Berkasnya masuk Rabu, Kamis dan Jumat dikerjakan Senin selesai. Cepat ya," imbuh Aher. 

Sesuai aturan, lahan Perhutani yang digunakan untuk proyek kereta cepat harus diganti dua kali lipat oleh Konsorsium Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) di lokasi yang sama. 

Rel kereta cepat ini terbentang sepanjang 142 km dari Jakarta ke Bandung. Proyek ini menelan biaya hingga Rp 70 triliun. Nantinya, kereta cepat akan terintegrasi dengan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Bandung Raya dan Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek. 

Integrasi dinilai mampu menghadirkan pertumbuhan kawasan bisnis baru atau transit oriented development (TOD) dan membantu mengatasi persoalan transportasi di kawasan Bandung dan Jabodetabek yang penduduknya mencapai 28 juta jiwa (Jabodetabek) dan 8 juta jiwa (Bandung). 

Selain itu, kehadiran transportasi modern tersebut diprediksi menghadirkan pertumbuhan kawasan bisnis baru khususnya di beberapa daerah yang dilalui jalur kereta cepat. Pemerintah juga akan mendorong pertumbuhan pusat industri manufaktur di Karawang dan pengembangan kota di Gedebage yang kelak akan menjadi pusat pemerintahan Kota Bandung serta kawasan Tegalluar yang juga diproyeksikan sebagai kota baru di Kabupaten Bandung. 

"Di Walini, pemerintah akan membebaskan lahan 1.200 hingga 10.000 hektar," ungkap Aher. 

Tak hanya itu, kereta cepat ini akan mempercepat pemindahan Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat ke kota baru Walini yang diikuti dengan pemindahan kampus ITB ke Walini.

http://regional.kompas.com/read/2016/01/20/10051661/Besok.Jokowi.Resmikan.Proyek.Kereta.Cepat.Jakarta-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar