Latest News

Minggu, 09 Desember 2012

Jokowi Kunjungi Jembatan Reot Depok

Jokowi Kunjungi Jembatan Reot Depok
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Sabtu (8/12/2012), mengunjungi jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Bambon, Kecamatan Srengseng Sawah dan Kelapa Dua, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Jembatan ini bersebelahan dengan pabrik tahu yang meledak, Selasa (27/11/2012) lalu.

Jokowi hadir setelah mendapat laporan adanya jembatan reot yang setiap hari selalu digunakan warga untuk menyeberangi Kali Ciliwung. Di bawah rintik hujan, Jokowi memberanikan diri menyeberangi jembatan tersebut. "Ngeri juga. Apalagi pas hujan. Saya nggak bisa membayangkan kalau anak-anak (yang lewat)," kata Jokowi yang datang mengenakan kemeja putih andalannya.

Jembatan reot itu memiliki panjang sekitar 100 meter dan lebar 100 cm. Setiap hari, jembatan ini paling sering digunakan anak-anak sekolah dasar yang bersekolah di SD Negeri 15 Pagi, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. "Kebanyakan yang menggunakan anak-anak seberang (yang tinggal di Kelapa Dua). Kalau lewat sini kan cepat dan tidak perlu ongkos," kata Wati, warga Kampung Bambon.

Sela, siswa kelas 5 SD Negeri 15 Pagi mengatakan, setiap hari pukul 06.00, dirinya selalu memanfaatkan jembatan ini menuju sekolahnya. Jika tidak, maka dia harus naik mikrolet dengan waktu tempuh lebih lama karena macet. Jembatan yang sudah berusia sekitar 30 tahun ini, menurut warga, tidak pernah mendapat tindakan apa pun dari Pemerintah Provinsi DKI. Kedatangan Jokowi ke lokasi memberi harapan kepada warga agar jembatan tua tersebut segera direnovasi.


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi jembatan gantung tua yang menghubungkan Kampung Bambon, Kecamatan Srengseng Sawah dan Kelapa Dua, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/12/2012). Ia tidak mau mempersoalkan apakah jembatan ini masuk wilayah Depok atau Jakarta. Menurutnya, yang harus diutamakan adalah keselamatan para pengguna jembatan. "Jangan ngomong wilayah. Prinsip kita mau menjaga keselamatan warga," tegas Jokowi.

Sementara itu, menurut warga, seharusnya yang memberi perhatian atas kondisi jembatan itu adalah Pemerintah Kota Depok. Mengingat yang paling banyak memanfaatkan jembatan adalah warga Depok yang tinggal di seberang Srengseng Sawah. "Paling banyak (yang menggunakan jembatan) anak-anak SD yang tinggal di Kelapa Dua. Kan sekolahnya ada di tempat kita. Mereka bisa lebih cepat ke sekolah dan tidak keluar ongkos," kata Wati, warga Kampung Bambon kepada Kompas.com.

Sekolah yang dimaksud oleh Wati adalah SD Negeri 15 Pagi, Srengseng Sawah yang letaknya sekitar 200 meter dari jembatan. Selain siswa, jembatan juga biasa digunakan warga untuk mengunjungi sanak-saudara yang tinggal berdekatan. Warga mengapresiasi keputusan Jokowi yang datang ke lokasi secara tiba-tiba. Warga mengaku terkejut melihat kedatangan Jokowi yang hadir tanpa pengawalan.

"Tadi cuma dua orang yang duduk-duduk di sini. Kita lihat ada mobil bagus yang parkir. Begitu pintu terbuka, ternyata yang keluar Pak Jokowi," kata Tetet, warga Kampung Bambon. Dalam kunjungannya, Jokowi juga beramah-tamah dengan warga Kampung Bambon di sebuah pondok kecil yang biasa menjadi tempat warga berkumpul. Jokowi juga menyerahkan bantuan Rp 20 juta kepada Ketua RT 11 Srengseng Sawah.


Musibah meledaknya pabrik tahu di Srengseng Sawah beberapa waktu lalu ternyata membawa berkah tersendiri bagi warga Kampung Bambon, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Paling tidak, akibat gencarnya pemberitaan media atas musibah tersebut, Gubernur DKI Joko Widodo pun akhirnya mendapat laporan di luar masalah ledakan pabrik tahu, yaitu terkait adanya jembatan tua yang selalu digunakan warga untuk menyeberang kali.

Jembatan tersebut berada persis di sebelah pabrik tahu yang meledak Selasa (27/11/2012) lalu. Warga menyebut jembatan ini dengan "jembatan gantung". Jembatan ini dibangun tahun 1982 secara swadaya. Sebelum jembatan dibangun, warga yang ingin ke Kelapa Dua maupun ke Srengseng Sawah terbiasa menggunakan rakit.

Di usianya yang ke-30 tahun, jembatan yang terbuat dari bambu tersebut keropos. Tali yang mengikat jembatan ke pohon-pohon juga terlihat sudah menjuntai longgar. Apalagi di musim hujan, air membuat Kali Ciliwung pasang sehingga membahayakan keselamatan pengguna jembatan. "Dulu tahun 2007 jembatan ini tidak bisa digunakan karena banjir. Jembatan sampai miring karena banjir membuat bambu lapuk," kata Husin, warga Depok yang tinggal di seberang jembatan.

Selama 30 tahun tersebut, tidak pernah ada perhatian dari pemerintah provinsi. Juga tidak satu pun pejabat tingkat kecamatan dan kelurahan yang berkunjung ke lokasi. Hingga musibah meledaknya pabrik tahu yang menyebabkan satu orang tewas, membuat jembatan reot ini terekspos ke publik. Banyak orang baru tahu bahwa sehari-hari warga Srengseng Sawah dan Kelapa Dua memanfaatkan jembatan tua ini untuk beraktivitas. "Baru Pak Jokowi yang ke sini, Mas. Itu saja bikin kami kaget karena tidak ada yang tahu dia mau ke sini. Jadi tidak ada persiapan apa-apa," kata Wati kepada Kompas.com, Sabtu (8/12/2012) siang.

Jokowi juga berjanji kepada warga untuk datang lagi ke lokasi satu bulan kemudian untuk melihat kemajuan pembangunan jembatan. Pada kesempatan itu, Jokowi menyerahkan bantuan tunai Rp 20 juta kepada Bunyamin, Ketua RT 11 Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. - http://megapolitan.kompas.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar