Latest News

Jumat, 29 November 2013

Persatuan Purnawirawan ABRI: Suara Rakyat Inginkan Jokowi

Persatuan Purnawirawan ABRI: Suara Rakyat Inginkan Jokowi

Agum Gumelar (AFP/Adek Berry)                                       Oleh Oscar Ferri                      Posted: 28/11/2013 16:44

Persatuan Purnawirawan ABRI: Suara Rakyat Inginkan Jokowi


Jakarta : Dorongan agar Jokowi maju pada Pilpres 2014 mendatang kian kencang. Namun, sampai saat ini belum ada deklarasi resmi dari Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Joko Widodo itu, maupun dari PDIP tempatnya bernaung.

Bagaimana pandangan purnawirawan jenderal tentang sosok Jokowi? Ketua Umum DPP Persatuan Purnawirawan ABRI (Pepabri) Jenderal TNI Purn Agum Gumelar juga mengaku belum mendengar langsung dari mulut Jokowi ingin maju nyapres.

"Saya belum mendengar keinginan dia untuk maju," kata Agum di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Agum mengatakan sudah beberapa kali bertemu dengan Jokowi. Namun, belum sekalipun Jokowi mengutarakan langsung keinginannya untuk ikut dalam pilpres mendatang.

"Saya belum dengar dari mulutnya langsung keinginan dia jadi Presiden. Yang saya dengar suara rakyat yang menginginkan dia. Itu yang saya tahu," ujarnya.

Kalau Jokowi terkesan cuek dengan keinginan banyak pihak agar dirinya mencalonkan diri sebagai capres, tidak demikian dengan PDIP. Partai ini mengaku mendapat kepercayaan yang besar dari rakyat untuk mengusung Jokowi sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Namun hal itu tak lantas membuat partai ini ingin tampil jemawa.

"Sebagai partai yang kebetulan mendapatkan apresiasi yang cukup besar dari rakyat melalui survei, kami tidak boleh lengah, sombong. Survei itu hanya sesaat, survei itu sangat dinamis," tegas Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait, Rabu 27 November 2013 lalu. (Ado/Ism)

Source : news.liputan6.com

Kamis, 28 November 2013

Meutia Hatta Melihat Jokowi-Ahok Bisa Pimpin Indonesia

Meutia Hatta Melihat Jokowi-Ahok Bisa Pimpin Indonesia

Joko Widodo alias Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 

Meutia Hatta Melihat Jokowi-Ahok Bisa Pimpin Indonesia


JAKARTA - Meutia Hatta melihat sosok Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok semakin hari menunjukkan kualitasnya tidak hanya sebagai pemimpin regional saja, tetapi juga sebagai pemimpin nasional.

"Melihat sosoknya yang tegas dalam memimpin, beliau patut untuk terus melangkah ke level lebih tinggi," ujar Meutia usai acara penganugerahan Bung Hatta Anticorruption Award 2013 yang diraih Ahok, di Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2013) malam.

Meski demikian, Meutia mengungkapkan keduanya perlu tahapan yang harus dilewati untuk mencapai level berikutnya di tingkat nasional, meski keduanya kini sama-sama telah mengantongi penghargaan sebagai pemimpin yang memiliki integritas.

Baik Joko Widodo maupun Basuki, Meutia melihat keduanya masih memerlukan pengalaman yang lebih matang dalam rangka menjalankan roda pemerintahan di Ibukota.

"Mereka harus diberi waktu, pengalamannya baru di daerah, sembari belajar. Mereka harus banyak alami penggemblengan dengan pengalaman, karena ada orang-orang yang mencoba untuk merusak," kata Meutia.

Dari segi integritas, menurut Meutia keduanya sudah layak menjadi pemimpin bangsa. Sebab keduanya sudah memiliki semangat anti korupsi serta keberpihakannya kepada rakyat.

"Sekarang dibutuhkan adalah orang yang dipercaya, jujur dan tidak korupsi, mereka sudah punya pegangan bahawa mereka harus buktikan antikorupsi selamanya dan tetap dipercaya oleh rakyat," ucap Meutia.

Source : TRIBUNNEWS.COM

Masyarakat Karo-Kabanjahe, juga marah sama si Ruhut, berjanji jegal di Dapil III Sumut

Jumat, 29 November 2013 12:11 WIB | 843 Views

Masyarakat Karo-Kabanjahe, juga marah sama si Ruhut, berjanji jegal di Dapil III Sumut


KABANJAHE – Kabupaten Karo dan Kota Kabanjahe yang secara tradisional adalah kandang Marhaen dan “banteng,” berjanji tidak akan memberi ruang gerak kepada Ruhut Sitompul, caleg Demokrat. Tahun 1999 saja, “banteng” memperoleh suara 80% lebih. Jegal si Ruhut perkara soal kecil.

                “Kadar Marhaen Karo-Kabanjahe, sangat kental. Saya berani mengkleim, kalau bukan lebih tinggi, minimum sama dengan Bali. Kami di Dapil III, siap hambat si Ruhut,” ujar tokoh nasionalis Kabanjahe, dokter spesialis mata Kristo Sinambela kepada baranews.co Jumat (29/11).

                Bagi Karo-Kabanjahe, Demokrat sudah gagal mengemban tugas melindungi rakyat. Banyak peristiwa intoleransi yang tidak ada campur tangan pemerintah. Demokrat membiarkan semua berjalan begitu saja, persis auto pilot.

                “Jadi kalau Karo-Kabanjahe sebelah mata memandang Demokrat, wajar saja. Apalagi kepada si Ruhut yang membuat cap negatif kepada Sumatra Utara (Sumut). Pokoknya tak ada ruang gerak bagi Ruhut di Karo-Kabanjahe, sebagai bagian dari Dapil III Sumut,” katanya.

                Kristo mengatakan, koordinasi tradisional masyarakat Karo-Kabanjahe, adalah di hari pekan dan kedai. Getol bermain catur di kedai, semua isu dibahas di kedai. Kalau pergi ke pekan, tidak lengkap jika tidak main atau menonton permainan catur di kedai.

                “Jadi teknik menghambat Ruhut gampang saja. Rakyat berdaulat di Tempat Pemungutan Suara (TPS), sehingga mengganjal Ruhut adalah perkara mudah, sebab tak ada prestasi si Ruhut dan Demokrat. Bagi kami, si Ruhut musuh bersma,” paparnya.

                Dokter Kristo Sinambela, adalah Ketua Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP) Sumut 3, yang membawahi Kabupaten Karo, Kota Kabanjahe, Kabupaten Dairi dan Fakfak. Membuka praktik dokter spesialis mata dan membuka show room di Kabanjahe, Krusto menyumbangkan rumah seluas 600 m2 untuk menjadi kantor Bara JP Sumut.

Kristo, kapasitas Forum Anti Ruhut Sitompul (Anti Ruhut) Dapil III Sumut Region Karo-Kabanjahe, diminta tanggapan soal tantangan Ruhut kepada Jokowi untuk berdebat. “Mulut comber tak boleh lagi menghuni Senayan. Rakyat harus berjuang dan bersikap tegas,” katanya. (sm)



Source : baranews.co
http://baranews.co/web/read/384/masyarakat.karokabanjahe.juga.marah.sama.si.ruhut.berjanji.jegal.di.dapil.iii.sumut#.Upf61dKBm0c


Menantang Jokowi Berdebat, Masyarakat Sumut Marah sama 'si Ruhut'

Menantang Jokowi Berdebat, Masyarakat Sumut Marah sama 'si Ruhut'

Warta Kota/henry lopulalan


“Kekecewaan masyarakat Sumatra Utara kepada Ruhut, sudah tebal. Ruhut mempermalukan orang Batak, maka dia harus dihambat oleh kekuatan rakyat,” kata Ketua Tolak Ruhut....

Menantang Jokowi Berdebat, Masyarakat Sumut Marah sama 'si Ruhut'


MEDAN -- Masyarakat Sumut yang tergabung dalam Forum Tolak Ruhut Sitompul (Tolak Ruhut) menyatakan marah karena Ruhut menantang Jokowi berdebat, di mana Ruhut memperlakuan Jokowi sekelas dengan dirinya.
Forum akan berkeliling ke seluruh kabupaten/kota Dapil III Sumut di mana Ruhut menjadi caleg Demokrat, agar jangan memilih Ruhut. Tolak Ruhut optimis, Ruhut akan gagal jadi anggota DPR. Jika rakyat sudah bertekad, tak ada yang bisa membendung.
           
“Kekecewaan masyarakat Sumatra Utara kepada Ruhut, sudah tebal. Ruhut mempermalukan orang Batak, maka dia harus dihambat oleh kekuatan rakyat,” kata Ketua Tolak Ruhut, Wesly Suta Fernando Simanjuntak di Medan seperti dikutip oleh Baranews.co, Kamis (28/11/2013).
           
Ruhut caleg Demokrat dari Dapil III Sumut (jatah 10 kursi), terdiri dari Kabupaten/Kota Asahan, Tanjung Balai, Pematang Siantar, Simalungun, Pakpak Barat, Dairi, Karo, Binjai, Langkat dan Kabupaten Batubara.
           
Wesly mengatakan, di ke-10 kabupaten/kota, masyarakat setempat sudah menyadari tanggung jawab sosial pemilih, agar anggota dewan adalah sosok yang berbudaya, bukan cuma gemar bikin sensasi tetapi miskin prestasi.
           
Di mata Tolak Ruhut, menantang Jokowi berdebat, hanya siasat Ruhut numpang tenar. Meski Ruhut menjadi caleg dari Sumut, tetapi Ruhut tidak pernah populer di Sumut, dan tidak pernah berjasa untuk Sumut. Maka Ruhut harus dijegal menjadi wakil Sumut.
           
“Saya minta Ruhut jangan pernah mengatasnamakan masyarakat Sumut, jangan seolah-olah mewakili Sumut. Kalau bicara harus tahu diri, jangan membuat kesan seakan-akan perangai Ruhut identik dengan perangai orang Batak,” katanya.
           
Ruhut yang dalam sinetron berbicara dengan dialek Batak, dengan julukan Raja Minyak, banyak dicibir di Sumut. Anak kecil yang suka berbohong dan berlagak penjilat, kini sering disebut “Kau jangan seperti Ruhut.”
“Sosok Ruhut di Sumut sudah menjadi bahan olokan, segala yang berbau negatif disebut ‘Kau jangan seperti Ruhut.’ Maka kami optimis, kami akan berhasil menggagalkan Ruhut jadi anggota DPR, supaya Senayan bersih dari mulut comberan,” tandasnya.
Wesly adalah pendiri grup facebook, Masyarakat Peduli Bona Pasogit, dengan anggota 40 ribuan. Wesly juga Ketua DPD Relawan Jokowi (Bara JP) Sumut untuk 4 kabupaten eks Tapanuli Utara (Taput), yaitu Taput, Toba Samsir, Samosir dan Humbang Hasundutan.

Source : tribunnews.com

Silakan Mengadu ke e-Mail Pribadi Jokowi Pada Alamat Jokowi@yahoo.co.id

Silakan Mengadu ke e-Mail Pribadi Jokowi Pada Alamat Jokowi@yahoo.co.id

Laporan Wartawan Tribunnews.com M Zulfikar

Silakan Mengadu ke e-Mail Pribadi Jokowi Pada Alamat Jokowi@yahoo.co.id


JAKARTA - Bagi warga Jakarta yang ingin menyampaikan aduan terkait masalah di wilayah DKI kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, bisa langsung menyampaikan ke gubernur melalui pesan singkat dan juga surat elektronik atau email.
"Apa mau (email) yang pribadi? Kirim ke Jokowi@yahoo.co.id," ujar Joko Widodo atau Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (28/11/2013)
Sebenarnya, orang nomor satu di DKI ini telah memiliki email lain yakni Gubdki@gmail.com. Jokowi sendiri mengaku email tersebut sudah diumumkan ke publik sejak dirinya menjabat sebagai Gubernur.
"Itu (gmail) sudah satu tahun saya punya," ucap mantan Wali Kota Solo ini.
Untuk layanan aduan melalui SMS, warga DKI bisa menghubunfi nomor 08122600960. Jokowi menyampaikan nomor ponselnya tersebut berawal dari keluhan warga DKI terkait banyaknya proyek yang terbengkalai.

Source : tribunnews.com

Rabu, 27 November 2013

“Amang Jokowi, hatop ma gabe presiden poang!,...."


13854592081483622206

 “Amang Jokowi, hatop ma gabe presiden poang!, nunga mansai lungun roha nami mamereng pamimpin na tigor songon ho” (Pak Jokowi, segeralah jadi Presiden, kami merindukan pemimpin bersih dan jujur sepertimu).

Jokowi diserbu dan dituntut warga Tobasa


LAGUBOTI – Sabtu (23/11) Pukkul 9.45, Ratusan warga menyerbu Jokowi di simpang empat Pasar Laguboti, Kec. Laguboti. Kab Tobasa. Gubernur DKI Jakarta ini sedang melintas dari Bandara Silangit menuju Kampus Institut Teknologi Del (IT Del), yang berada di Desa Sitoluama. Akibat tertahan angkot yang sedang mangkal di tepi jalan, Jokowi membuka kaca mobil kijang innova hitam yang membawanya, ia bermaksud melambaikan tangan ke arah warga yang sedang berada di tepi jalan yang sedang menonton iringan rombongan Jokowi yang dikawal Patwal Polres Tobasa.

Menyadari sosok Jokowi yang melambai, warga langsung menyerbu mobil tersebut dan memaksa Jokowi turun dari mobil. Sementara kendaraan Patwal Polres Tobasa telah lewat hampir 100 meter. Bahkan beberapa mobil rombongan seperti mobil Pemkab Hmbang Hasundutan dan Pemkab Samosir sudah sampai di lokasi. Dengan kebiasaanya ‘menabrak’ protokoler, Jokowi dengan senyum dan keramahan khasnya menyempatkan diri turun ke jalan untuk memberi salam hangat kepada masyarakat Laguboti yang antusias menantinya sejak pukkul 9.00 pagi.

Warga saling berebut menyalami, memeluk bahkan mencium sang tokoh yang sedang populer di negeri ini. bahkan ada seorang ibu-ibu separuh baya berteriak,. “Amang Jokowi, hatop ma gabe presiden poang!, nunga mansai lungun roha nami mamereng pamimpin na tigor songon ho” (Pak Jokowi, segeralah jadi Presiden, kami merindukan pemimpin bersih dan jujur sepertimu). Kemudian adalagi celetukan lantang khas logat Batak. “Ompung! Dang holan Par Jakarta nampunasa ho da? hamipe pe berhak do” (Mbah Jokowi, Bukan cuma warga Jakarta loh yang memilikimu, kamipun berhak memilikimu). Jokowi hanya tersenyum lebar menyambut euforia warga yang terhibur dan terharu atas kedatangan tokoh impian tersebut ke tanah Batak.

Beberapa warga dan tukang becak serta pedangang pinggir jalan menyempatkan diri berfoto-foto bersama Jokowi. Tanpa menghiraukan imbauan petugas Patwal yang kembali meminta Jokowi untuk naik ke mobil rombongan, Jokowi bersama warga memanfaatkan waktu 15 menit untuk beramah tamah di tepi jalan.

Kemudian rombongan bertolak menuju desa Sitoluama yang berjarak 3 km dari kota Laguboti. Tiba di Simpang Arjuna, rombongan Jokowi bersama Luhut Panjaitan serta Trimedia Panjaitan terlebih dahulu mengunjungi SMA Unggulan Del yang berbeda lokasi dengan kampus Del. Sampai di lokasi, Jokowi langsung diajak mengunjungi fasilitas sekolah unggulan tersebut yang memang berstandart internasional. Setelah itu Jokowi disambut siswa-siswi yang sudah bebaris di lapangan dan menyambut Jokowi dengan menyanyikan lagu daerah Batak Toba secara paduan suara dan penuh semangat.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi memberi ceramah menggunakan toa di tengah terik matahari yang panas. Namun para siswa dan guru serta beberapa warga yang hadir di lokasi tersebut mendengarkan dengan fokus motivasi yang diberikan Jokowi. Menurut Jokowi Sekolah SMA Unggulan Del ini luar biasa fasilitasnya. “Hebat, di desa seperti ini ada sekolah yang bagus sekali fasilitasnya, di Jakarta saja ndak ada sekolah seperti ini. Mestinya siswa harus lebih giat lagi belajar karena didukung fasilitas yang luar biasa begini” Terangnya kepada seluruh siswa.
1385456899727273552
Kemudian Jokowi bersama rombongan bergerak menuju kampus Del setelah sebelumnya memantau pekerjaan pembangunan fasilitas asrama yang sedang dikerjakan oleh kontraktor. Sesampainya di kampus Del yang hanya berjarak 300 meter dari lokasi sekolah, Jokowi langsung mengunjungi beberapa fasilitas yang berada di kampus tersebut. Lalu Jokowi berjalan menuju tepi Danau Toba yang berada di belakang lokasi kampus. Jokowi terkagum melihat pemandangan indah ke arah danau. “Bagus sekali yah, wah…wah luar biasa” ungkap Jokowi sambil menggelengkan kepala. Setelah itu, Jokowi menuju ruang audiotorium tempat diadakannya Kuliah Umum. Hadirin yang hadir di antaranya adalah, siswa, mahasiswa, guru, dosen, staff, masyarakat umum, wartawan, perangkat desa Sitoluama, dan beberapa undangan dari Pemkab sekitar Toba. Namun sayangnya Bupati Tobasa, Kasmin Simanjuntak tidak hadir.

Ada kejadian lucu saat Jokowi diminta untuk memberikan ceramah, setelah sebelumnya Rektor IT Del memberikan kata sambutan pembuka acara tersebut. Jokowi beranjak dari kursinya dan mengambil stand mic yang berada di depan kelompok paduan suara yang berada di sisi kanan panggung. Lalu membawanya ke tengah panggung sambil menarik-narik kabelnya dan menggunakannya untuk memaparkan materi pembicaraannya tidak jauh dari para audiens. Jokowi tidak menggunakan podium kehormatan yang sudah disediakan panitia. Sontak tindakan spontan Jokowi itu mengundang gelak tawa hingga memecah kekakuan suasanan ruang gedung pertemuan.

Tingkah spontan Jokowi ini memang kerap terjadi. Beliau tidak pernah suka hal-hal formal. “Biar lebih deket“, kata Jokowi memulai ceramahnya. Lalu Jokowi menyampaikan pengalamannya sejak menjadi tukang kayu hingga ‘kecelakaan’ menjadi Walikota Solo, dan kembali mengalami ‘kecelakaan’ menjadi Gubernur DKI. Tanpa teks, bak Soekarno berpidato, Jokowi berbicara sambil sesekali melucu seperti seorang stand up commadian beraksi dipanggung.
1385456981597187837
Setelah kurang lebih 45 menit berceramah, sesi tanya jawab dibuka moderator. Puluhan siswa berebut mangacungkan tangan untuk bertanya.  Seluruh pertanyaan-pertanyaan sederhana dan cerdas dari para siswa dijawab Jokowi dengan sederhana dibumbui tawa. Namun ada satu pertanyaan dari salah satu siswi sekolah yang cukup menarik perhatian para hadirin. “Kami semua di sini meng-idolakan bapak, lalu siapa yang bapak idolakan?” tanya seorang siswi.

Jokowi terdiam sejenak, suasana gedung hening menunggu jawaban Jokowi. Kemudian Jokowi menjawab dengan aksen yang pelan dan tenang “Saya meng-idolakan Bung Karno, Beliau seorang pemimpin yang berani memimpin bangsa besar“, secara reaksioner tepuk tangan yang cukup keras menyambut jawaban Jokowi yang terkesan patriotis
Usai diskusi yang cukup padat dan bermanfaat, Jokowi memenuhi permintaan para siswa dan mahasiswa untuk bernyanyi, manortor dan foto bersama-sama.
1385458228285629032
Setelah acara Kuliah Umum ditutup, Jokowi diserbu warga dan wartawan di luar gedung. Wartawan mengajukan pertanyaan kepada Jokowi tentang harapan kebanyakan masyarakat Indonesia, khususnya warga Tobasa yang meminta beliau menjadi Presiden RI.  Jokowi hanya menjawab “Tidak mikir…tidak mikir,…tidak mikir! Kalau mau tanya tentang Jakarta, silahkan!”
13854585771895549551
Setelah menyelesaikan perhelatannya di kampus IT DEL, rombongan Jokowi bertolak ke Balige menuju Kantor DPC PDIP Tobasa. Sepanjang jalan Jokowi membuka kaca mobil dan sesekali melambaikan tangan ke arah warga yang menyapanya di sepanjang jalan.
Sesampainya di Balige, jalan macet persis di depan onan (pasar tradisional). Rombongan kembali terhambat oleh keramaian warga.  Jokowi memutuskan turun dari kendaraan dan berjalan kaki menuju kantor DPC PDIP yang berjarak kurang lebih 100 meter dari lokasi kemacetan sambil sesekali menyalami warga Balige. Warga pun dengan antusias menyambut Jokowi. Bahkan inang-inang (ibu-ibu) dan ompung-ompung (nenek-nenek) berebutan memeluk Jokowi.
1385458873171119220
Di kantor DPC PDI Perjuangan, para pengurus sudah mempersiapkan acara singkatmangulosi (memberikan ulos pertanda kasih sayang dan doa) kepada Jokowi agar kelak menjadi pemimpin bangsa ini. Usai mangulosi, Jokowi kembali di serbu warga. Salah satu dari warga berteriak dari keramaian. “Ompung Jokowi, ingkon gabe presiden do ho, molo dang, dang mamillit hami” (Mbah Jokowi, kamu harus jadi capres, kalau tidak, kami tidak akan memilih sama sekali”
13854592081483622206
Usai bercengkrama dengan warga Tobasa, Jokowi dan rombongan bertolak ke Bandara Silangit pada pukkul 13.30  untuk kembali ke Jakarta. Pesawat yang membawa rombongan Jokowi, Luhut  Panjaitan dan Trimedia Panjaitan take off pukkul 14.05 dari Silangit.

Source : sosok.kompasiana.com

Senin, 25 November 2013

Pengamat: Rugi Besar PDI Perjuangan tak Mencalonkan Jokowi

Pengamat: Rugi Besar PDI Perjuangan tak Mencalonkan Jokowi

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi 

Pengamat: Rugi Besar PDI Perjuangan tak Mencalonkan Jokowi


Niat PDI Perjunangan  untuk kembali ke pemerintahaan yang dikumandangkan saat Rakernas Ancol lalu, tampaknya masih belum jelas gelagatnya.
Salah satu daya jual dan daya tarik PDI Perjuangan adalah pada nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi. Namun, hingga sekarang nama Jokowi belum disebut sebagai calon presiden resmi dari PDIP. Semuanya menunggu keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menilai PDIP terlalu lamban dalam melaunching nama capres karena kondisi seperti ini rawan memancing strategi black campaigne dari parpol-parpol lain.
"Nama Jokowi belum dicapreskan resmi dari PDIP saja sudah menggetarkan kandidat-kandidat presiden yang lain, apalagi jika sudah dinyatakan resmi oleh Megawati. Jika nama Jokowi resmi diusung sebagai capres andalan PDIP, maka kerja kampanye calon-calon legeslatif PDIP di pemilu legeslarif akan diuntungkan dan dimudahkan," kata Ari, Senin (25/11/2013).
"Istilahnya, teman-teman caleg PDIP akan mendapat amunisi baru serta menghemat banyak biaya kampanye. Bayangkan saja, saya dapat informasi akurat dari teman-teman caleg dari parpol lain yang mengaku "kesusahan" berkampaye karena lemahnya figur capres yang diusung partainya,"t andas Ari Junaedi.

Menurut pengajar Program Pascasarjana dan Sarjana UI ini,PDIP akan mengalami kerugian teramat besar jika Jokowi tidak dicapreskan dalam waktu dekat - terlebih lagi tidak dicalonkan.
"Tidak ada kader di PDIP yang begitu kuat, berkarakter dan menjadi media darling seperti halnya Jokowi. Ibaratnya PDIP itu Barcelona, Jokowi layak disejajarkan dengan Lionel Messi. Rugi besar, jika nama besar Jokowi ditenggelamkan oleh PDIP. Kalaupun Jokowi tidak jadi diusung oleh PDIP, siap-siap saja kembali menjadi partai oposisi sejati,"ucap Ari Junaedi.

Source : TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA

Media Inggris Sebut Jokowi Capres Unggulan

Media Inggris Sebut Jokowi Capres Unggulan

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Perdana Menteri (PM) Belanda, Mark Rutte, dan Menteri Perdagangan Indonesia, Gita Wirjawan (kanan ke kiri) berbincang saat kunjungan ke Waduk Pluit, Jakarta Utara, Kamis (21/11/2013). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memberikan penjelasan mengenai pengerjaan revitalisasi waduk kepada rombongan PM Belanda yang memperhatikan keadaan waduk dan taman. KOMPAS/WISNU WIDANTORO 

Media Inggris Sebut Jokowi Capres Unggulan


Media asing kembali memberitakan sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Kali ini, media terkemuka Inggris, Financial Times (FT), Minggu (24/11/2013), menyebut Jokowi sebagai calon “outsider” unggulan.
FT menuliskan, dengan reputasinya yang bersih, berorientasi pada hasil dan rendah hati, Jokowi secara spektakuler melesat dalam sejumlah survei calon presiden 2014. Dari akumulasi empat survei, FT melaporkan, elektabilitas Jokowi memimpin dengan angka 27 persen, disusul Prabowo Subianto 16 persen dan Aburizal Bakrie 9 persen. Melesat bagaikan meteor, karir politisi berusia 52 ini diidentikkan dengan kisah yang sama dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
“Hanya dalam kurang dari dua tahun, Jokowi melambung dari walikota kota kecil bernama Solo menjadi politisi paling populer di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Obama sendiri membutuhkan tiga tahun tahun untuk menjadi presiden," tulis FT.
Diwawancarai FT, Jokowi menyebut kunci kesuksesannya sangat sederhana. “Inti dari demokrasi adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, saya melakukanblusukan, menelusuri lorong demi lorong, pasar, pinggir kali, bertanya langsung kepada masyarakat apa keluh kesah mereka, saya bersama aparat pemerintah akan berusaha mencarikan solusi yang terbaik,” kata Jokowi.
FT juga menuliskan pandangan warga Jakarta terhadap pemimpinnya itu. “Hidup masih sulit, banjir masih sering terjadi, tempat ini kotor dan bau, namun saya senang melihat Jokowi. Semoga kehidupan lebih baik dengan beliau menjadi presiden,” tutur Jaja, warga Cakung, Jakarta Timur.
Dalam berita yang dilansir FT, Presiden SBY dinilai telah berhasil memimpin Indonesia menjadi negara yang stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Namun, masyarakat dan investor tidak mampu menutupi rasa frustasi akan korupsi yang endemik, leadership yang lemah, meningkatnya jurang kemiskinan dan buruknya infrastruktur. Sosok Jokowi dinilai sebagai antitesa SBY.
FT juga mengutip mekanisme di PDI Perjuangan bahwa pencapresan Jokowi berada di tangan seorang wanita bernama Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP PDIP.
“Megawati sosok yang sulit ditebak, bahkan para lingkar dalamnya tidak pernah tahu apa yang ada di pikirannya,” ujar Profesor Marcus Mietzner dari Australian National University.
Menutup wawancara, ditanya mengenai kemungkinan pencapresannya, Jokowi tertawa. “Saya tidak memikirkan itu. Sekarang, saya fokus dengan tugas sebagai Gubernur Jakarta,” kata Jokowi. Namun, kepada FT, Jokowi memberikan contoh bagaimana walikota kota besar seperti Boris Johnson (London) dan Walikota New York Michael Bloomberg memainkan peran yang besar dalam menentukan masa depan bangsa.

Source : Tribunnews.com, Singapura



Minggu, 24 November 2013

Basuki Perintahkan Lurah dan Camat Kontrol Selokan



Basuki Perintahkan Lurah dan Camat Kontrol Selokan

Memasuki musim hujan dan rawannya banjir di Ibu Kota, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan tugas khusus kepada lurah dan camat. Mereka diperintahkan mengontrol selokan dan saluran air.

Basuki mengatakan, lurah dan camat yang terpilih melalui seleksi dan promosi jabatan terbuka harus berperan penting di wilayah masing-masing. Sebab, mereka merupakan wakil pemerintah di sebuah wilayah terkecil. Menurut dia, sebelum banjir menggenangi wilayah mereka, lurah dan camat itu harus dapat berkeliling. Jangan sampai, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang terkenal menyukai blusukan lebih mengetahui sebuah wilayah daripada mereka.

Selain itu, ia juga meminta lurah dan camat untuk melaporkan dengan cepat kalau banyak tumpukan sampah di wilayahnya dan belum diangkut. Lurah dan camat harus dapat menggerakkan warga untuk dapat melaksanakan kerja bakti bersama-sama membersihkan sampah, saluran air, dan penyebab banjir lainnya.


Source : kompas.com

Megawati sudah Setuju Jokowi Capres 2014

Megawati Soekarnoputri      Senin, 25 November 2013 12:38 WIB | 1222 Views

Megawati sudah Setuju Jokowi Capres 2014


(NB: Mohon pembaca yg berbahagia, agar cermat dan pintar membaca artikel ini, yang diambil dari salah satu media internet. Tks Redaksi "www.sayajawab.blogspot.com" )

JAKARTA – Ini kabar baik untuk pendukung Jokowi Presiden 2014. Jokowi memberi kuliah umum di Riau hari Sabtu (16/11), Bandung hari Rabu (20/11) dan Laguboti hari Sabtu (23/11), tentulah atas seijin Megawati. Apa artinya? Megawati Soekarnoputri sudah menyetujui Jokowi Capres 2014.
                Jokowi yang santun dan taat garis partai, ketika menerima undangan berbicara di luar DKI Jakarta, diperkirakan minta ijin dulu kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Bagaimana pun, bicara di luar Jakarta, sesungguhnya bukan level Gubernur DKI Jakarta.
                Mencermati “irama” Jokowi selama ini, bukan model Jokowi untuk mendahului partai, apalagi mendahului Bunda Megawati yang sangat dihormatinya. Maka mendapat undangan dari daerah, tentulah Jokowi berkonsultasi dengan Megawati, dipenuhi atau tidak.
                Pertemuan rutin antara Megawati dengan Jokowi, sudah menjadi rahasia umum, sedikitnya tiga kali seminggu. Keduanya bertemu tanpa didampingi staf. Logikanya, untuk menjadualkan pertemuan, tentulah Jokowi memberi tahu Megawati, akan ada undangan ke daerah.
                Bukan rahasia pula, orang yang paling dekat dengan Megawati sekarang ini, tak lain adalah Jokowi. Dan orang yang paling “didengar” oleh Jokowi sekarang ini, tak lain adalah Megawati Soekarnoputri. Mega menjadi sentral pemimpin masa depan.
                Dari penjelasan di atas, mari kita tarik kesimpulan, kepergian Jokowi memberi kuliah umum ke Riau, Bandung dan Laguboti (Sumatra Utara), adalah atas seijin Megawati. Maka sesungguhnya, bahasa tubuh Megawati sudah menyatakan Jokowi Capres 2014.
                Kita tahu, Sabtu (16/11) Jokowi bicara di Universitas Riau. Beberapa kemudian, Rabu (20/11), Jokowi memberi kuliah umum di Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, kemudian Sabtu (23/11), Jokowi sudah di Institute Teknologi (IT) DEL Laguboti, Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara.
                Pertanyaan kita, kalau Megawati sudah memberi restu kepada Jokowi menjadi Presiden 2014, apakah pendukung masih perlu bekerja keras? Tentu saja harus tetap demikian. Untuk apa? Mengamankan Jokowi dari rongrongan lawan yang belakangan kian “ganas.”
                Rakyat harus mengawal Jokowi, rakyat harus melindungi Jokowi dari serangan orang yang merasa akan dikalahkan Jokowi. Mereka memang mempunyai sumber daya ekonomi yang tak terbatas, tetapi rakyat mempunyai kekuatan merubah melalui tempat pemungutan suara (TPS).
                Sayangnya, para elit politik tidak menyelami kehendak rakyat. Sebagian elit menganggap diri didukung rakyat, padahal masyarakat sudah menyatakan dukungan melalui lembaga survey. Jadi ada keterlepasan (uncoupling) antara kesadaran elit dengan kesadaran rakyat.
                Sejak Indonesia merdeka, selain kepada Soekarno, dukungan rakyat terhadap seorang pemimpin, tidak pernah semasif dukungan terhadap Jokowi sekarang ini. Hanya Jokowi yang bisa mendekati Soekarno, maka Jokowi pun dianggap sebagai “Seokarno Baru.”
                Selamat datang Jokowi Capres 2014, selamat datang “Soekarno Baru.”

Penulis, Pemimpin Redaksi baranews.co, wartawan Suara Pembaruan 1985-2000

Source : baranews.co

'Gong Jokowi' Dideklarasikan, Kapan Gong Pencapresan Jokowi Ditabuh?


Senin, 25/11/2013 09:50 WIB            Elvan Dany Sutrisno - detikNews

'Gong Jokowi' Dideklarasikan, Kapan Gong Pencapresan Jokowi Ditabuh?


Jakarta - Dukungan pencapresan Jokowi tidak hanya di kalangan elite partai, tapi juga di masyarakat umum. Bahkan ratusan ratusan orang di Yogyakarta mendeklarasikan Gong Jokowi. Lalu kapan gong pencapresan Jokowi ditabuh?

Deklarasi gerakan 'Gotong Royong untuk Jokowi' tersebut dilakukan di depan halaman Kantor Pos Besar Yogyakarta, Jl Senopati, Minggu (24/11) kemarin. Masyarakat menyuarakan pentingnya lahirnya pemimpin alternatif ke depan.

Dukungan terhadap Jokowi sebenarnya juga sudah disuarakan oleh barisan relawan Jokowi yang terus keliling Nusantara. Namun seiring masifnya dukungan pencapresan Jokowi, PDIP malah masih bergeming.

Padahal lembaga survei Indikator Politik Indonesia pimpinan Burhanudin Muhtadi yang merilis hasil surveinya pada Kamis (21/11) kemarin, sudah menunjukkan Jokowi sebagai capres paling dikenal dan disukai. 

Jokowi menjadi capres yang disukai oleh 93% orang yang mengenalnya, diikuti oleh Prabowo Subianto (77%), Jusuf Kalla (73%), Dahlan Iskan (72%), Wiranto (71%), Megawati Soekarnoputri (70%), Aburizal Bakrie (64%). Aburizal Bakrie menjadi sorotan karena hanya disukai 64% orang yang mengenalnya.

Survei ini dilakukan pada 10-20 Oktober 2013 di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Survei ini menggunakan 1.200 responden dengan margin of error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka.

Tak hanya itu, Jokowi juga merupakan capres top of mind (paling dikenal), di mana ada 18% responden yang mengenal Jokowi, diikuti Prabowo Subianto (6,9%), Aburizal Bakrie (5,7%), Wiranto (4,2%), SBY (2,7%) nama ini muncul karena masyarakat kelas bawah tak tahu SBY tak bisa nyapres lagi, Megawati Soekarnoputri (2,3%), Jusuf Kalla (1,4%).

Namun ada hasil survei yang lebih menarik lagi, yakni pencapresan Jokowi menjadi jaminan kemenangan PDIP di 2014. Hasil survei Burhanudin Muhtadi tersebut memperkirakan PDIP bakal meraih 37,8% suara jika PDIP dicapreskan. PDIP berada di rangking satu di atas Golkar (14,6%), dan Gerindra (6,6%).

Lalu apakah PDIP benar-benar akan mencapreskan Jokowi? Kapan gong pencapresan Jokowi ditabuh?

Sejauh ini internal PDIP masih terkesan 'menggantung' nasib pencapresan Jokowi. Sedangkan Jokowi sendiri mengaku tak memikirkan Pilpres untuk saat ini.

Source : news.detik.com

Mari Sejenak Tertawa Bersama







Source : FB Arief Yg Tersendiri, FB Kidang Telangkas

Lihat Kaus Bergambar Jokowi, Menteri Perdagangan Malaysia: Wow My Friend!

Taufan/detikcom   Taufan Noor Ismailian - detikNews                          Minggu, 24/11/2013 15:05 WIB

Lihat Kaus Bergambar Jokowi, Menteri Perdagangan Malaysia: Wow My Friend!


Jakarta - Peristiwa unik terjadi ketika Menteri Perdagangan dan Luar Negeri Malaysia (MITI) Mustapa Muhamed berjalan-jalan di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakpus. Dia sempat melihat kaus bergambar Gubernur DKI Joko Widodo dan langsung bereaksi.

"Wow, my friend," ujar pria yang akrab disapa Tok Pa itu, Minggu (24/11/2013).

Sebelumnya ia tak sadar ada kaus berwarna hitam dengan foto Jokowi yang melipat jari tangan kanannya menjadi simbol metal. Ajudannya yang menunjukkan kaus tersebut. Namun ia tak membeli kau itu, Tok Pa membeli dua potong kaus polos berkerah dan membayar sebesar Rp 100.000.

Di Blok G, Tok Pa juga sempat memberikan mempromosikan Blok G Tanah Abang untuk warganya ketika berkunjung ke Jakarta. Ia juga menilai para pedagang di Blok G ramah-ramah dan harga barang yang ditawarkan juga cukup murah.

Source : news.detik.com

Jalan Layang Tn Abang-Kp Melayu Kelar, Jokowi: Saya Suka Ngecek Jam 1 Pagi

Minggu, 24/11/2013 15:23 WIB     Mulya Nurbilkis - detikNews

Jalan Layang Tn Abang-Kp Melayu Kelar, Jokowi: Saya Suka Ngecek Jam 1 Pagi


Jakarta - Jokowi memang dikenal sebagai sosok gubernur yang hobi blusukan dan mengecek langsung di lapangan. Tak terkecuali proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Tanah Abang-Kampung Melayu.

"Karena pengerjaannya dari pukul 21.00-05.00 pagi. Saya kalau pukul 01.00 atau pukul 02.00 pagi suka ngecekin. Kalau kerjainnya siang malah nambahin macet dong," kata Jokowi di mesjid DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (24/11/2013).

Rencananya, Jokowi memang akan melakukan pengecekan penyelesaian proyek JLNT ini pukul 23.00 WIB hari ini. Meski sempat diberhentikan, Jokowi akhirnya memastikan proyek ini selesai di bulan November.

Untuk uji coba kelayakan sendiri, Jokowi enggan memberikan rincian kapan akan dilaksanakan. Ia hanya mengatakan fokusnya saat ini adalah memastikan pengerjaan proyek triliun ini selesai dan masih menunggu kelengkapan marka jalan sebelum akhirnya diuji coba oleh masyarakat.

"Uji coba akan diliat semua listrik, rambu lampu dan lain-lain mesti dikomplitin. Iya kan. Semuanya kan belum dikomplitin," terangnya pada wartawan.

Proyek ini memang tak sesuai namanya yang membentang dari Kampung Melayu hingga Tanah Abang. Ia hanya melintasi kawasan Casablanca- Prof DR Satrio dan KH Mas Mansyur. Jokowi tetap optimistis proyek ini dapat mengurai kemacetan di sepanjang jalan tersebut.

Pengerjaan proyek ini dimulai tahun 2010 dan dikerjakan dalam beberapa paket. Paket Casablanca dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Wijaya Konstruksi. Lalu paket Dr Satrio dikerjakan PT Adhi Karya.

Yang saat ini akan diselesaikan yakni paket Mas Mansyur dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya. Pengerjaan proyek ini sempat terhenti karena masalah ketiadaan alat di lapangan. Pemprov DKI mengalokasikan anggaran sebesar Rp 98 miliar.

Source : news.detik.com










Jokowi Lihat Pengerjaan JLNT di Malam Hari

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews                        Pemasangan Box Girder JLNT

Jokowi Lihat Pengerjaan JLNT di Malam Hari


Jakarta - Penyelesaian Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang terus dikebut. Malam ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melihat langsung proses pengerjaan jalan tersebut.

Pantauan detikcom, Minggu (24/11/2013), Jokowi tiba sekitar pukul 22.30 WIB di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang di Jalan Sudirman, tepatnya di belakang Hotel Le Meredien, Jakarta Pusat. Jokowi tiba di lokasi menggunakan mobil Toyota Innova B 1123 BH warna hitam. Usai parkir, Jokowi yang tampak mengenakan kemeja putih tersebut langsung berjalan kaki menaiki jalan layang tersebut.

Setibanya di atas, Jokowi yang didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudi Siahaan tampak serius mengamati proses pemasangansegmental box girder (balok penopang jembatan). "Ini baru mulai dikerjakan jam 22.00 sampai jam 05.00 WIB. makanya agak lama," kata Jokowi kepada wartawan.

Tampak 2 unit alat berat crane bekerja memasang box girder di salah satu sisi jembatan. Beberapa pekerja juga terlihat sibuk.

Sementara itu, arus lalu lintas di bawah jembatan terlihat padat. Hingga pukul 23.20 WIB, Jokowi masih berada di lokasi pengerjaan JLNT tersebut.

Source : news.detik.com

Jokowi: Kepsek Hasil Lelang Jabatan Harus Bisa Selesaikan Tawuran

Mulya Nurbilkis - detikNews   Minggu, 24/11/2013 14:44 WIB

Jokowi: Kepsek Hasil Lelang Jabatan Harus Bisa Selesaikan Tawuran


Jakarta - Salah satu permasalahan yang menghantui dunia pendidikan di Jakarta adalah tawuran antar siswa. Hal ini juga menjadi catatan penting untuk kepala sekolah hasil lelang jabatan nantinya.

"Iyalah harus selesaikan soal tawuran," kata Gubernur DKI, Joko Widodo di mesjid DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (24/11/2013).

Banyak harapan yang dikatakan Jokowi tentang kepala sekolah hasil lelang jabatannya. Perbaikan sistem pendidikan, perbaikan manajemen sekolah, serta proses belajar mengajar beberapa diantaranya.

"Harapannya, bisa manajemen sekolah bisa diperbaiki, manajemen belajar mengajar bisa diperbaiki, targetnya ke sana. Dan tentu saja, kualitas akhirnya kualitas pendidikannya bisa naik," lanjut mantan wali kota Solo ini.

Keputusan Jokowi untuk melakukan seleksi lelang jabatan adalah sebuah rangka reformasi birokrasi dari sisi sumber daya manusia. Menurutnya, selama ini tidak ada transparasi di tubuh pemprov DKI.

"Kita saja yang di dalam nggak tahu, apalagi masyarakat," terangnya.

Pembukaan proses seleksi jabatan kepala sekolah ini akan dilakukan melalui media massa pada hari Senin (24/11). Selanjutnya pendaftaran akan dilakukan secara online di website http://jakgov.jakarta.go.id sejak 26 November hingga 2 Desember 2013.

Setelah dinyatakan lolos seleksi online, peserta lelang akan mengikuti sejumlah tes mulai tanggal 7 hingga 31 Desember.

Setelah lolos seleksi pendaftaran secara online, pada (7-8/12/2013), peserta akan mengikuti seleksi bidang atau akademik. Kemudian pada 13-31 Desember 2013, peserta yang telah lolos dua seleksi sebelumnya akan menjalankan tes psikologi.

Setidaknya 117 jabatan kepala SMA Negeri dan 63 kepala SMA akan dilelang. Semua kepala sekolah yang saat ini diwajibkan untuk ikut seleksi. Selain itu, yang boleh mengikuti calon kepala sekolah yang sudah memiliki sertifikat dan telah mengikuti Diklat, serta guru yang memenuhi persyaratan.

Source : news.detik.com

JOKOWI

Foto: JOKOWI  Sejak lahir pada 21 Juni 1961 di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Joko Widodo tinggal bersama keluarganya di sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di tepi sebuah sungai di Solo. Hidup mereka sangat sederhana. Ayah Jokowi yang sehari-hari menghidupi keluarga dengan berjualan kayu terpaksa membawa istri dan anak-anaknya hidup berpindah dari satu rumah sewa menuju rumah sewa lainnya. Bahkan dengan kondisi tersebut, keluarga Joko Widodo harus rela digusur Pemerintah Kota Solo dari tempat tinggalnya di bantaran kali Pepe dan tinggal menumpang di kediaman seorang kerabat di daerah Gondang. Akan tetapi, pengalaman masa kecil tersebut tidak dirasakan Jokowi sebagai sebuah penderitaan. Ia berkata bahwa waktu-waktu sulit tersebut merupakan cara Tuhan yang sangat tepat untuk membangun karakter dirinya di masa depan.  Selepas berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi muda sempat mencicipi pengalaman kerja pada sebuah perusahaan BUMN di Provinsi Aceh. Lokasinya yang berada di tengah hutan, kondisi kerja yang keras, dan rencana untuk mempunyai buah hati menuntun Jokowi dan istri untuk kembali ke kota Solo pada 1988. Ia kemudian bekerja sementara waktu pada pabrik milik pamannya, hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti dan memulai usaha mebelnya sendiri. Usaha yang mulanya berjalan dengan kondisi sederhana lambat laun berkembang. Dari ruang lingkup regional, usaha Jokowi tumbuh melingkupi pasar nasional, hingga kemudian merambah pasar mancanegara.  Kesuksesan atas bisnis mebel dan kemapanan finansial yang diraihnya menggerakkan Jokowi untuk mulai mencurahkan energi pada ranah lain, yaitu sosial. Ia melihat banyak usaha kecil masyarakat Solo yang sesungguhnya memiliki potensi untuk maju, tetapi belum berkembang dengan baik. Dengan latar belakang masa lalunya yang sulit di bantaran sungai, ia dan beberapa rekan pengusaha menggagas terbentuknya organisasi pengusaha mebel nasional cabang Solo yang bernama Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia atau akrab disebut Asmindo. Jokowi didaulat menjadi ketua organisasi dan memimpin berbagai kegiatan yang berhasil mengangkat daya usaha para pengusaha kecil dan menengah anggota Asmindo.  Setelah dua tahun Jokowi memimpin Asmindo, para pengurus dan anggota syarikat pengusaha tersebut mulai melontarkan ide pencalonan diri Joko Widodo pada Pemilukada Solo 2005. Pada mula ide itu muncul, Jokowi hanya menganggapinya dengan tawa dan secara halus menolaknya. Akan tetapi, aspirasi tersebut bertambah kuat dan dorongan dari dalam organisasi untuk maju mencalonkan diri sebagai Walikota Solo terus meningkat. Joko Widodo kemudian maju dalam Pemilukada bersama F.X Hadi Rudyatmo dan terpilih menjadi Walikota Solo periode 2005—2010.  Amanah yang dipercayakan masyarakat kota Solo pada Jokowi diemban dengan baik. Beberapa prestasi seperti tata lokasi PKL, efisiensi birokrasi kota, dan peremajaan pasar-pasar tradisional membuat dirinya menjadi sosok populer di kalangan masyarakat Surakarta. Pada pemilihan Wali Kota Solo periode 2010—2017, ia terpilih kembali dengan persentase perolehan suara sebanyak 90,09 persen.  Joko Widodo mulai dikenal dalam lingkup nasional setelah ia secara resmi mengganti mobil dinasnya dengan mobil Esemka, yang merupakan buah karya para pelajar SMK 2 dan SMK Warga Surakarta, pada Januari 2012. Pemberitaan mengenai hal itu meluas dan menimbulkan berbagai tanggapan. Salah satu komentar yang mendapat sorotan masyarakat ialah komentar Bibit Waluyo, yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, yang menyebut langkah Jokowi mengganti mobil dinasnya sebagai sesuatu yang sembrono. Hal ini justru membuat simpati publik atas Jokowi bertambah besar. Namanya kemudian semakin dikenal.  Pada Maret 2012, PDI-P dan Partai Gerindra mengusung Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pemilukada DKI Jakarta 2012. Pasangan calon ini berhadapan dengan lima pasangan calon lain dan berhasil menduduki posisi teratas pada Pemilukada putaran pertama dengan persentase perolehan suara sebanyak  42,60 persen. Pada Pemilukada putaran kedua, Jokowi dan Basuki berhasil mengungguli pasangan calon Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli dengan persentase perolehan suara sebanyak . Joko Widodo kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012—2017.  Penghargaan      10 Tokoh Berpengaruh di Indonesia  versi Majalah Tempo (2008)     Bung Hatta Anticorruption Award (2010)     Charta Politica Award (2011)     Penghargaan sebagai wali kota teladan dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (2011)     Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama oleh Presiden RI (2011)     Marketers of the Year kategori Government (2012)     Tokoh publik pilihan Serikat Perusahaan Pers (2012)     Soegeng Sarjadi Award On Good Governance (2013)     Social Media Award (2013)

JOKOWI

Sejak lahir pada 21 Juni 1961 di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Joko Widodo tinggal bersama keluarganya di sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di tepi sebuah sungai di Solo. Hidup mereka sangat sederhana. Ayah Jokowi yang sehari-harimenghidupi keluarga dengan berjualan kayu terpaksa membawa istri dan anak-anaknya hidup berpindah dari satu rumah sewa menuju rumah sewa lainnya. Bahkan dengan kondisi tersebut, keluarga Joko Widodo harus rela digusur Pemerintah Kota Solo dari tempat tinggalnya di bantaran kali Pepe dan tinggal menumpang di kediaman seorang kerabat di daerah Gondang. Akan tetapi, pengalaman masa kecil tersebut tidak dirasakan Jokowi sebagai sebuah penderitaan. Ia berkata bahwa waktu-waktu sulit tersebut merupakan cara Tuhan yang sangat tepat untuk membangun karakter dirinya di masa depan.

Selepas berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi muda sempat mencicipi pengalaman kerja pada sebuah perusahaan BUMN di Provinsi Aceh. Lokasinya yang berada di tengah hutan, kondisi kerja yang keras, dan rencana untuk mempunyai buah hati menuntun Jokowi dan istri untuk kembali ke kota Solo pada 1988. Ia kemudian bekerja sementara waktu pada pabrik milik pamannya, hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti dan memulai usaha mebelnya sendiri. Usaha yang mulanya berjalan dengan kondisi sederhana lambat laun berkembang. Dari ruang lingkup regional, usaha Jokowi tumbuh melingkupi pasar nasional, hingga kemudian merambah pasar mancanegara.

Kesuksesan atas bisnis mebel dan kemapanan finansial yang diraihnya menggerakkan Jokowi untuk mulai mencurahkan energi pada ranah lain, yaitu sosial. Ia melihat banyak usaha kecil masyarakat Solo yang sesungguhnya memiliki potensi untuk maju, tetapi belum berkembang dengan baik. Dengan latar belakang masa lalunya yang sulit di bantaran sungai, ia dan beberapa rekan pengusaha menggagas terbentuknya organisasi pengusaha mebel nasional cabang Solo yang bernama Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia atau akrab disebut Asmindo. Jokowi didaulat menjadi ketua organisasi dan memimpin berbagai kegiatan yang berhasil mengangkat daya usaha para pengusaha kecil dan menengah anggota Asmindo.

Setelah dua tahun Jokowi memimpin Asmindo, para pengurus dan anggota syarikat pengusaha tersebut mulai melontarkan ide pencalonan diri Joko Widodo pada Pemilukada Solo 2005. Pada mula ide itu muncul, Jokowi hanya menganggapinya dengan tawa dan secara halus menolaknya. Akan tetapi, aspirasi tersebut bertambah kuat dan dorongan dari dalam organisasi untuk maju mencalonkan diri sebagai Walikota Solo terus meningkat. Joko Widodo kemudian maju dalam Pemilukada bersama F.X Hadi Rudyatmo dan terpilih menjadi Walikota Solo periode 2005—2010.

Amanah yang dipercayakan masyarakat kota Solo pada Jokowi diemban dengan baik. Beberapa prestasi seperti tata lokasi PKL, efisiensi birokrasi kota, dan peremajaan pasar-pasar tradisional membuat dirinya menjadi sosok populer di kalangan masyarakat Surakarta. Pada pemilihan Wali Kota Solo periode 2010—2017, ia terpilih kembali dengan persentase perolehan suara sebanyak 90,09 persen.

Joko Widodo mulai dikenal dalam lingkup nasional setelah ia secara resmi mengganti mobil dinasnya dengan mobil Esemka, yang merupakan buah karya para pelajar SMK 2 dan SMK Warga Surakarta, pada Januari 2012. Pemberitaan mengenai hal itu meluas dan menimbulkan berbagai tanggapan. Salah satu komentar yang mendapat sorotan masyarakat ialah komentar Bibit Waluyo, yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, yang menyebut langkah Jokowi mengganti mobil dinasnya sebagai sesuatu yang sembrono. Hal ini justru membuat simpati publik atas Jokowi bertambah besar. Namanya kemudian semakin dikenal.

Pada Maret 2012, PDI-P dan Partai Gerindra mengusung Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pemilukada DKI Jakarta 2012. Pasangan calon ini berhadapan dengan lima pasangan calon lain dan berhasil menduduki posisi teratas pada Pemilukada putaran pertama dengan persentase perolehan suara sebanyak 42,60 persen. Pada Pemilukada putaran kedua, Jokowi dan Basuki berhasil mengungguli pasangan calon Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli dengan persentase perolehan suara sebanyak . Joko Widodo kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012—2017.

Penghargaan

10 Tokoh Berpengaruh di Indonesia versi Majalah Tempo (2008)
Bung Hatta Anticorruption Award (2010)
Charta Politica Award (2011)
Penghargaan sebagai wali kota teladan dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (2011)
Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama oleh Presiden RI (2011)
Marketers of the Year kategori Government (2012)
Tokoh publik pilihan Serikat Perusahaan Pers (2012)
Soegeng Sarjadi Award On Good Governance (2013)
Social Media Award (2013)


Source : FB Barajp Sumut

Gong Jokowi Dukung Jokowi Maju di Pilpres 2014



Gong Jokowi Dukung Jokowi Maju di Pilpres 2014
Berbegai elemen masyarakat asal DI Yogyakarta, Jawa tengah dan Bali melakukan deklarasi mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2014. Deklarasi itu dilakukan di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta, Minggu (24/11/2013).
Mereka menamakan diri komunitas Gotong Royong untuk Jokowi (Gong Jokowi). Saat deklarasi yang dimulai sekitar pukul 10.45 WIB, mereka mengenakan kemeja bermotif kotak-kotak. Seperti diketahui, kemeja itu biasa dipakai Jokowi ketika kampanye di Pilgub Jakarta. "Kami di sini untuk mendeklarasikan mendukung Jokowi maju pada 2014 mendatang," kata koordinator Gong Jokowi, Erwin Razak, saat deklarasi, Minggu.
Erwin mengatakan, selama ini rakyat rindu akan pemimpin yang benar-benar melayani, bukan hanya pencitraan. Menurutnya, Jokowi sudah membuktikan pelayananya untuk rakyat, baik saat menjadi Walikota Solo maupun Gubernur DKI Jakarta.
Antok Supriyanto, warga Yogyakarta yang hadir, menambahkan, pengabdian Jokowi bukanlah busa sabun yang mengelembung, namun dalamnya kosong.
"Dia turun langsung ke kampung-kampung, berdialog dengan rakyat miskin. Melihat kebutuhan dan merealisasikannya. Kebijakannya juga pro-rakyat kecil. Kami rindu dilayani oleh sosok seperti Jokowi," ucapnya.
Seperti diberitakan, elektabilitas Jokowi sebagai capres selalu teratas dalam berbagai hasil survei. Politisi PDI Perjuangan itu mengalahkan tokoh-tokoh yang sudah lebih dulu mendeklarasikan diri sebagai bakal capres. Namun, hingga saat ini PDIP belum menentukan capres-cawapres. Jokowi juga tak pernah mau mengomentari dukungannya di Pilpres.
Editor : Sandro Gatra





Source : YOGYAKARTA, KOMPAS.com