Latest News

Senin, 04 November 2013

Panglima TNI Mengeluhnya ke Jokowi

Foto: Panglima TNI Mengeluhnya ke Jokowi, Bukan ke SBY  Jokowi dan Moeldoko Bergandengan Atasi Masalah Jakarta   Panglima TNI Jenderal Moeldoko menemui Gubernur DKI Jakarta Jokowi di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Keduanya membahas kondisi infrastruktur di DKI Jakarta. Anehnya Moeldoko malah mengajukan keluhan ke Jokowi - bukan kepada SBY/ Ini terkait kondisi jalan di depan Mabes TNI yang sempit.  "Kami prajurit TNI meminta pada Gubernur untuk membenahi jalan yang di depan Mabes sempit dan ketidakteraturan terjadi di situ," kata Moeldoko, Rabu (30/10). Moeldoko minta Jokowi menindaklanjuti keluhannya dan membenahi demi kenyamanan masyarakat. "Kita semua berharap bisa tertib dan seimbang dengan lingkungan di depan," ujarnya.  Sementara itu, Jokowi mengakui kondisi jalan masuk ke dalam Mabes TNI masih sempit. "Hanya delapan meter. Dalam Peraturan Gubernur (Pergub) kita, sebenarnya 20 meter. Itu yang akan kita segera laksanakan," kata Jokowi sambil berjanji menindaklanjuti keluhan Moeldoko dengan membuat sketsa terlebih dahulu. "Ini digambar sebentar. Satu bulan kira-kira. Januari kita akan sosialisasi. Dan kita harapkan dari keluar tol sudah pada posisi jalannya lebar dan ada trotoar," pungkasnya.  Atasi Sampah dan Penyampah   Moeldokojuga  menyatakan kesiapannya membantu Jokowi meningkatkan kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya. "Kami siap memberikan bantuan berupa pengawalan di lapangan. Memberikan tenaga prajurit bersama masyarakat tidak sembarangan buang sampah," ujar Moeldoko . Tidak hanya memberikan kesadaran kepada masyarakat, namun Moeldoko juga mengatakan pihaknya akan mengerahkan tenaganya untuk melakukan pembersihan sungai, seperti Sungai Ciliwung dalam rangka antisipasi banjir.   "Sudah kami beritahu ke pak Gubernur. Kami TNI sangat besar. Di Jakarta ada Kostrad, Koppasus, Marinir, Korpaskas, Kodam Jaya sekitar 30 ribu dalam keadaan tidak beroperasi. Mereka standby, kami siap bantu sepenuhnya," ucap Moeldoko.  Moeldoko menjelaskan, teknis bantuan yang diberikan kepada DKI dalam rangka bersih-bersih sungai tidak hanya pembersihan sampah, namun juga TNI siap membantu membereskan simpul-simpul air yang tidak lancar.  Kesepakatan Jokowi-Moeldoko  Berikut kesepakatan yang mereka buat, Rabu (30/10).  Pertama:  Jokowi dan Moeldoko sepakat soal penanggulangan banjir di musim penghujan yang tengah di depan mata. Jokowi meminta agar TNI bersedia membantu Pemprov DKI dalam mengatasi banjir. "Nanti moga-moga nggak ada banjir. Tapi jika hujan ekstrem dan banjir tiba, mohon kita dibantu TNI," kata Jokowi.  Kedua: Jokowi meminta TNI mengawasi masyarakat DKI yang suka buang sampah sembarangan. Diharapkan, masyarakat menjadi lebih tertib membuang sampah jika dikawal TNI. "Kami siap memberikan bantuan berupa pengawalan di lapangan. Memberikan tenaga prajurit agar masyarakat tak sembarangan membuang sampah, setidaknya bisa membantu Jakarta dalam menghadapi banjir," tegas Moeldoko.  Ketiga: Jokowi sepakat melebarkan jalan menuju Mabes TNI.  Jokowi menjelaskan, jalan tersebut mempunyai lebar 8 meter. Padahal dalam Peraturan Gubernur (Pergub), jalan itu seharusnya mempunyai lebar 20 meter. "Itu yang akan kita segera laksanakan. Ini digambar sebentar, satu bulan, kira-kira Januari kita akan sosialisasi. Dan kita harapkan dari keluar tol, jalannya sudah lebar dan ada trotoarnya. Kalau dalam Pergub, tanah itu untuk jalan. Sudah ada (dalam Pergub) 20 meter," jelas Jokowi.  *) Bagaimana dengan FPI Pak... napa tidak dibicarakan. Namanya juga tentara, moso minta bantuan banjir dan sampah saja. Bukankah faktor keamanan sangat penting. Di jaman tidak perang, kriminalitas tinggi dan teror oleh ormas-ormas yang sok tentara dan polisi, sangat menjijikkan warga. Okey lah kalau begitu, besok bisa bertemu lagi, lalu buat lagi kesepakatan. Atau barangkali Jokowi memang tidak menganggap FPI sebagai beban, dianggap kecil saja... hahaha  Salam Rakyat Bersatu Mendukung Jokowi Presiden Ri 2014

Panglima TNI Mengeluhnya ke Jokowi

Panglima TNI Mengeluhnya ke Jokowi, Bukan ke SBY 
Jokowi dan Moeldoko Bergandengan Atasi Masalah Jakarta


Panglima TNI Jenderal Moeldoko menemui Gubernur DKI Jakarta Jokowi di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Keduanya membahas kondisi infrastruktur di DKI Jakarta.
Anehnya Moeldoko malah mengajukan keluhan ke Jokowi - bukan kepada SBY/ Ini terkait kondisi jalan di depan Mabes TNI yang sempit.

"Kami prajurit TNI meminta pada Gubernur untuk membenahi jalan yang di depan Mabes sempit dan ketidakteraturan terjadi di situ," kata Moeldoko, Rabu (30/10). Moeldoko minta Jokowi menindaklanjuti keluhannya dan membenahi demi kenyamanan masyarakat. "Kita semua berharap bisa tertib dan seimbang dengan lingkungan di depan," ujarnya.

Sementara itu, Jokowi mengakui kondisi jalan masuk ke dalam Mabes TNI masih sempit. "Hanya delapan meter. Dalam Peraturan Gubernur (Pergub) kita, sebenarnya 20 meter. Itu yang akan kita segera laksanakan," kata Jokowi sambil berjanji menindaklanjuti keluhan Moeldoko dengan membuat sketsa terlebih dahulu. "Ini digambar sebentar. Satu bulan kira-kira. Januari kita akan sosialisasi. Dan kita harapkan dari keluar tol sudah pada posisi jalannya lebar dan ada trotoar," pungkasnya.

Atasi Sampah dan Penyampah

Moeldokojuga menyatakan kesiapannya membantu Jokowi meningkatkan kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya. "Kami siap memberikan bantuan berupa pengawalan di lapangan. Memberikan tenaga prajurit bersama masyarakat tidak sembarangan buang sampah," ujar Moeldoko
.
Tidak hanya memberikan kesadaran kepada masyarakat, namun Moeldoko juga mengatakan pihaknya akan mengerahkan tenaganya untuk melakukan pembersihan sungai, seperti Sungai Ciliwung dalam rangka antisipasi banjir.

"Sudah kami beritahu ke pak Gubernur. Kami TNI sangat besar. Di Jakarta ada Kostrad, Koppasus, Marinir, Korpaskas, Kodam Jaya sekitar 30 ribu dalam keadaan tidak beroperasi. Mereka standby, kami siap bantu sepenuhnya," ucap Moeldoko.

Moeldoko menjelaskan, teknis bantuan yang diberikan kepada DKI dalam rangka bersih-bersih sungai tidak hanya pembersihan sampah, namun juga TNI siap membantu membereskan simpul-simpul air yang tidak lancar.

Kesepakatan Jokowi-Moeldoko
Berikut kesepakatan yang mereka buat, Rabu (30/10).

Pertama:
Jokowi dan Moeldoko sepakat soal penanggulangan banjir di musim penghujan yang tengah di depan mata. Jokowi meminta agar TNI bersedia membantu Pemprov DKI dalam mengatasi banjir. "Nanti moga-moga nggak ada banjir. Tapi jika hujan ekstrem dan banjir tiba, mohon kita dibantu TNI," kata Jokowi.

Kedua:
Jokowi meminta TNI mengawasi masyarakat DKI yang suka buang sampah sembarangan. Diharapkan, masyarakat menjadi lebih tertib membuang sampah jika dikawal TNI. "Kami siap memberikan bantuan berupa pengawalan di lapangan. Memberikan tenaga prajurit agar masyarakat tak sembarangan membuang sampah, setidaknya bisa membantu Jakarta dalam menghadapi banjir," tegas Moeldoko.

Ketiga:
Jokowi sepakat melebarkan jalan menuju Mabes TNI.
Jokowi menjelaskan, jalan tersebut mempunyai lebar 8 meter. Padahal dalam Peraturan Gubernur (Pergub), jalan itu seharusnya mempunyai lebar 20 meter. "Itu yang akan kita segera laksanakan. Ini digambar sebentar, satu bulan, kira-kira Januari kita akan sosialisasi. Dan kita harapkan dari keluar tol, jalannya sudah lebar dan ada trotoarnya. Kalau dalam Pergub, tanah itu untuk jalan. Sudah ada (dalam Pergub) 20 meter," jelas Jokowi.

*) Bagaimana dengan FPI Pak... napa tidak dibicarakan. Namanya juga tentara, moso minta bantuan banjir dan sampah saja. Bukankah faktor keamanan sangat penting. Di jaman tidak perang, kriminalitas tinggi dan teror oleh ormas-ormas yang sok tentara dan polisi, sangat menjijikkan warga. Okey lah kalau begitu, besok bisa bertemu lagi, lalu buat lagi kesepakatan. Atau barangkali Jokowi memang tidak menganggap FPI sebagai beban, dianggap kecil saja... hahaha


Source : FB Rakyat Bersatu Mendukung Jokowi Presiden Ri 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar