Latest News

Kamis, 22 Mei 2014

Luar Biasa, Inikah Cara Tuhan Melindungi Jokowi?


Luar Biasa, Inikah Cara Tuhan Melindungi Jokowi?


Salam Indonesia HEBAT!
Ketika menulis ini saya benar-benar merinding. Melihat dan merasakan langsung keajaiban Tuhan bagaimana caranya melindungi orang-orang baik dari cengkeraman orang-orang jahat.
Pertama, seusai pilgub DKI Jakarta, Jokowi diingatkan oleh Taufik Kiemas agar menjauhi Prabowo karena dia akan “menggunting dalam lipatan” dan “menusuk dari belakang”. Ternyata peringatan tersebut benar-benar terjadi. Prabowo memanfaatkan kepopuleran Jokowi-Ahok seusai memenangkan pilgub secara fenomenal dengan menebar pencitraan di media seakan-akan kemenangan Jokowi-Ahok adalah jasanya.
Untunglah Taufik Kiemas langsung mengingatkan Jokowi-Ahok. Ditambah lagi klarifikasi JK yang dengan gamblang menjelaskan bagaimana dia meminta Jokowi dan melobi Megawati Soekarnoputri agar Jokowi dicalonkan menjadi gubernur DKI Jakarta. Saat itu bahkan JK berani menjamin di hadapan Megawati bahwa Jokowi pasti menang. Dengan adanya klarifikasi dari JK akhirnya terbuka bahwa Prabowo hanya mendompleng kepopuleran Jokowi-Ahok.Karena faktanya JK adalah orang yang membawa Jokowi dari Solo ke Jakarta, bukan Prabowo.
Dan kini ketika pilpres berlangsung, keajaiban Tuhan dalam melindungi Jokowi dari cengkeraman orang-orang jahat semakin terlihat nyata. Pertama, ketika Jokowi dihadapkan untuk memilih 4 cawapres yaitu Puan Maharani, Abraham Samad, Mahfud MD dan JK, akhirnya Jokowi memilih JK. Tentu ada campur tangan Tuhan dalam keputusan tersebut. Dari pilihan Jokowi tersebut akhirnya rakyat jadi tahu watak asli seorang Mahfud MD yang selama ini tertutupi.
Selama ini, orang tidak pernah percaya terhadap ocehan Akil Muhtar dan Jazuli Abdullah tentang permainan Mahfud MD di pilgub Banten. Kini di pilpres 2014, melalui keputusan Jokowi yang memilih JK akhirnya mata masyarakat menjadi terbuka siapa sesungguhnya Mahfud MD.
Lalu sebelumnya….dalam kisruh PPP, beberapa elit PPP berani mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo sebelum ada rapimnas. Kisruh pun terjadi. HEBOH. Lalu Jokowi dihubungi siapa cawapresnya. Tapi Jokowi memberi jawaban tegas, kalo mau bergabung tanpa syarat silakan masuk, tapi kalo punya syarat macam-macam, maaf saja pintu koalisi sudah ditutupkata Jokowi menjawab pertanyaan PPP tanpa memberi tahu siapa cawapresnya.
Dan jawaban Jokowi yang tegas tanpa tedeng aling-aling tersebut akhirnya memutuskan PPP bergabung ke kubu Prabowo yang dinilai punya tawaran yang lebih baik buat PPP. Kini, tepat hari ini 21 Mei 2014 Tuhan menunjukkan keajaibannya, Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK. Padahal jabatan Suryadharma Ali di Prabowo-Hatta adalah Ketua Dewan Pembina Tim Pemenangan. Kini media bisa membuat judul“Ketua Dewan Pembina tim Pemenangan Prabowo-Hatta Ditetapkan Sebagai Tersangka oleh KPK”.
Bisa dibayangkan, seandainya PPP bergabung ke Jokowi lalu SDA ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK maka betapa susah dan repotnya Jokowi. Dan tentu akan menjatuhkan mental tim relawannya yang selama ini bekerja keras dengan ikhlas.
Peristiwa lain yang semakin membuat saya merinding adalah, Jokowi selalu dikelilingi oleh orang-orang baik sementara Prabowo selalu dikelilingi oleh orang-orang yang bermasalah dan barisan sakit hati.
Di akhir tulisan ini, saya ingin mengutip pernyataan Anies Baswedan sebagai berikut:
“Jokowi orang baik. Tugas kita semua untuk membantu orang baik agar negeri ini menjadi baik. Kalo kita membantu orang yang bermasalah, jangan-jangan kita akan terciprat dan terseret masalahnya”
Pernyataan Anis Baswedan sangat tepat untuk menggambarkan sosok Jokowi dan Prabowo yang saat ini sedang bertarung dalam pilpres. Pertarungan baik dan buruk. Dan sebagai orang baik, tentu sudah menjadi kewajiban saya untuk mendukung orang yang baik.
Source : Bejo Al-bantani/ m.kompasiana.com

19 komentar:

  1. Tulisan yang masuk akal dan tidak mengada-ada......salut buat anda

    BalasHapus
  2. Nah sisi buruknya jokowi kenapa tidak anda publikasi? Jangan memihak di satu pihak. Jadilah orang yang netral. Apakah anda ingat tentang janji dia bakal membenahi masalah di ibu kota dan tidak akan nyapres? Belum ada 1 tahun menjabat sebagai gubernur DKI jakarta tapi kok udah main kabur aja? Masalah jakarta aja dia belum becus, bagaimana dengan masalah di negara ini yang begitu rumit? Ini masalah negara, bukan masalah sepele

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Justru sebagai Presiden Jokowi akan dgn mudah membenahi Jakarta. Yg mana selama ini selalu di hambat pemerintah pusat.

      Hapus
    4. mulanya saya jg berpikir begitu bro hanung. jokowi kok cm kutu loncat n menipu rakyat jkt, harusnya benahin jakarta dulu krn jakarta sdh sangat memprihatinkan. tp ada omongan dr teman yg membuat saya berpikir ulang, kl jokowi terpilih n bisa membenahi indonesia, kenapa hanya harus membenahi jakarta saja (anda sendiri lihat indonesia sekarang seperti apa). kl dia bisa diatas n sebagai pucuk pimpinan, kenapa harus tetap dibawah n dijegal2 (meski saya yakinpun, andai pak jokowi jadi presiden, pasti banyak yg ingin menjatuhkannya, mulai dr lawan2 politikus busuk, mpr korup, dll).
      saya tidak mengatakan jika jokowi memimpin indonesia, indonesia bisa bener dalam 5 tahun, itu imposibble, kecuali kl semua rakyat indonesia dihabisi n diganti rakyat yg baru semua (dididik n disiplinkan dengan benar), baru semuanya bisa bener dalam waktu sesingkat itu. memperbaiki suatu negara tuh, meski pemerintahannya baik, butuh 10-20thn bro, sampe orang2 yg doyan korupsi di pemerintahan pada pensiun/mati, n sedikit demi sedikit suatu negara menjadi baik.
      saya jg tidak mengatakan jokowi adalah manusia yg sempurna, jujur n dengan segala kebaikan yg sering digembor2kan orang. setiap manusia pasti adalah kurangnya. cm menurut saya saat ini, jokowi adalah setitik embun ditengah gurun sahara. mesti tidak dapat melepaskan dahaga rakyat indonesia, tp setitik embun itu....melihatnya saja sdh sangat menyegarkan.
      salam satu bangsa, lain agama, lain suku n lain budaya, tetapi tetap satu, itulah indonesia :)

      Hapus
  3. Wahh tulisan anda tidak bermutu.
    Tidak objektif dan cenderung memihak..tulisan anda bersifat opini..
    Trmsk campaign utk menyukseskan jokowi..

    BalasHapus
  4. Ini mah timsuksesnya jokowi JK.

    BalasHapus
  5. Masuk diakal bro ... Bukan mengada-ada tpi fakta ...

    BalasHapus
  6. Dukungan pribadi terhadap salah satu calon pasti dihakimi sebagai timses atau campaign. Itu sah.

    Mari bicara fakta.

    Sekarang balas saja pendapat penulis ini dengan fakta negatif jokowi dan fakta positif prabowo. Kita semua belajar melihat balance dan memilih dengan nurani yg logis.

    Saya dulu mendukung prabowo abis. Apalagi dia mendukung naiknya jokohok ke dki-1.
    Tapi sekarang saya memilih melihat kompetensi saat membandingkan 2 calon boss kita nanti.

    Tilik 15 tahun terakhir, 10 tahun terakhir....masing-masing calon boss ini kerja apa. Ngapain aja. Kontribusi nya ke masyarakat apa. Tanggung jawab dia apa dan seberapa tuntas diemban.

    Yang satu 15-10 tahun lalu tdk terdengar prestasi pribadi nya. Tdk terdengar kontribusinya ke masyarakat.

    Yang satu tampak ada karya nyata walau hanya seporsi walikota. Dari sekitar 34% menang pilkada solo di periode 1 menjabat, alhasil dipilkada 5 tahun berikutnya, tanpa kampanye dipercaya wong solo hingga 91%.
    Ini fakta dan tidak ada contoh lain direpublik ini sebelum dan sesudah kejadian itu.

    Kalo sekarang dia coba-coba nyapres meski baru 1.5thn jadi gubernur dki, tapi hanya orang sedeng yang "melarikan diri" untuk tanggungjawab yg lebih besar.

    Melarikan diri atau menghindar atau nama sejenisnya itu artinya wanprestasi dari tanggungjawab sekarang karena tidak bisa dan memilih mencari tanggungjawab yg lebih kecil.

    Mari kita sajikan logika....semua pasti subyektif karena ini media umum....tapi daripada bilang ini itu timses, ini itu ga bermutu....silakan dilawan dengan sajian bukti logika dan argumen yg rendah hati utk siap dikoreksi demi menang nya kebenaran yg menyejukkan diri kita.

    BalasHapus
  7. Ini analisa saya yang simpel dan mungkin kurang bermutu he he he jadi kalu ada yg gak sependapat ya mohon dima'afkan aja yaaa: dulu Jokiwi jadi Walikota Solo dan dianggap berhasil oleh warga Solo dan warga jakarta melihat solo berhasil warga jakarta juga menginginkan jakarta juga lebih baik sehingga warga jakarta memilih jokowi untuk memimpin jakarta, baru satu tahun lebih mimpin jakarta mungkin masyarakat Indonesia merasa berhasil di Jakarta sehingga masyarakat Indonesiapun ingin merasakan keberhasilan jakarta dibawah Jokowi maka Jokowi diminta Masyarakat indonesia untuk memimpin mereka juga sehingga masyarakat indonesia merasakan keberhasilan juga dan bukan hanya solo atau jakarta aja, demikian analisa saya yang simpel dan mungkin kurang bermutu saya mohon ma'af yaaa

    BalasHapus
  8. saya bukanlah timses jkw-jk,...tp klo disuruh memilih, sy akan dg rela hati jd timses jkw-jk dbanding prabowo-hatta. krn satu hal, saya melihat ketulusan hati yg ditunjukkan oleh bp. jkw u/ menolong rakyat, terlepas dari kekurangan2 beliau, krn memang manusia tdk ada yg sempurna. HATI NURANI saya mengatakan "Pilihlah bp. jkw, yg rendah hati, sll ingin dekat dg rakyat, santun dan tegas!" Salam...

    BalasHapus
  9. Nyimak dari jauh .... dekatnya nanti kalau nyolok jokowi-jk ... wegah mumet aku, debate ya itu2 aja pendukung wowo ya itu2 aja yg di permasalahkan apa ndak mudeng apa gimana sih apa memang bindeng wkwkwkwk

    BalasHapus
  10. walahhh ,, bikin mumet ajh,, masing2 pihak melebihkan calonnya dn merusak calon lainnya,, pihak jkw saking kesengsemnya, ampe kasus korupsi transjakarta ajh hilang kaga kelihatan,, ampe istilah gunting dlm lipatan ditujukan wat prabowo,, padahal prabowo dr 5thn lalu udh bebenah wat capres,, hrusnya istilah menggunting dlm lipatan itu utk jkw ya,, yg udh dibiayai olh prabowo tuk jakrta agr prabowo lbih naik lg posisi capresnya,,

    BalasHapus
  11. Saya menghormati kedua capres yg sama2 ingin membangun indonesia, pertama2 sy bingung memilih siapa karna keduanya memiliki kelebihan & kekurangan masing2..tp setelah saya lihat orang2 pendukung keduanya saya cenderung ke jokowi-jk..orang2 sekitar pak prabowo adalah org2 kapitalis, barisan sakit hati, org2 bermasalah..kasihan nanti pak prabowo klo jd presiden akan terpenjara kepentingan2 mereka yg pada akhirnya rakyat lg yg jd korban..sy kira itu blunder pak prabowo, sedangkan jokowi beruntung dikelilingi org2 yg berintegritas dan bersih..tp kita sebagai warga negara yg taat tentunya harus mendukung siapapun nanti yg memimpin kita meskipun bukan pilihan atau keinginan kita..

    BalasHapus
  12. Benar bung ..faktanya sdh jelas kl jokowi mampu menjadi seorang pemimpin....
    Paktanya jelas !

    BalasHapus