Latest News

Sabtu, 14 Juni 2014

Di Banyuwangi, Warga Satu Kampung Idolakan Jokowi

Di Banyuwangi, Warga Satu Kampung Idolakan Jokowi  

Penjual jamu yang tergabung dalam Paguyuban Mbakyu Jamu Gendong melintas di depan poster Jokowi saat melakukan aksi dukungan kepada Capres-Cawapres, Jokowi-Kalla saat car free day di Bundaran HI, Jakarta (08/06). TEMPO/Dasril Roszandi

Di Banyuwangi, Warga Satu Kampung Idolakan Jokowi

TEMPO.COBanyuwangi - Selembar spanduk bergambar calon presiden dan calon wakil presiden dari poros koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo-Jusuf Kalla, terbentang di atas gapura di Kelurahan Temenggungan, Banyuwangi, Jawa Timur. Spanduk itu menjadi penanda daerah yang ditetapkan warganya menjadi kampung pendukung calon dengan nomor urut 2 itu.

Sepanjang jalan masuk kampung berderet umbul-umbul dan ratusan bendera PDIP dan Partai NasDem, yang menjadi partai penyokong Jokowi-Jusuf Kalla. Di tengah kampung, warga mendirikan sebuah posko berukuran 3 x 2,5 meter yang bercat merah. "Ini semua dikerjakan dan dibiayai oleh warga," kata Slamet Utomo, relawan Jokowi-Jusuf Kalla, Kamis, 12 Juni 2014.

Slamet bercerita, warga bersepakat wilayahnya menjadi "kampung Jokowi" sejak 4 Juni 2014. Disebut demikian karena 99 persen dari 2.789 jiwa penduduknya mengidolakan Jokowi. Bahkan, dalam setiap pemilu, partai banteng bermoncong putih selalu unggul di kampung yang bersebelahan dengan Pendapa Kabupaten Banyuwangi ini.

Warga, ujar Slamet, secara sukarela menyumbang kebutuhan "kampung Jokowi". Mulai bambu, tenda, cat, baliho, hingga berbagai makanan. Setiap hari, posko Jokowi juga penuh dengan warga dan relawan yang berdikusi tentang perkembangan kampanye terkini. "Setelah liat televisi, kami berdiskusi di posko," tutur Slamet.

Ribut Sugiyanto, salah satu warga Temenggungan, mengatakan mengidolakan Jokowi karena sederhana. "Jokowi sering turun ke masyarakat," kata wiraswasta ini. Menurut dia, banyaknya kampanye gelap yang menjelekkan Jokowi tidak menggoyahkan pilihannya. "Kampanye hitam hanya di tingkat elite. Pilihan kami tetap Jokowi," ujarnya.

Susiyati, warga lainnya, mengatakan mengidolakan Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo. Menurut dia, Jokowi, yang berasal dari orang biasa, dianggap mampu memecahkan permasalahan masyarakat. "Jokowi itu kalau pidato ndak pernah muluk-muluk," katanya.

Senada dengan Ribut, Susiyati pun tidak terpengaruh dengan banyaknya kampanye gelap yang ditujukan kepada Jokowi. "Pilihan saya sudah mantap," kata ibu rumah tangga ini. (Lihat juga:Ratusan Tukang Sapu Deklarasikan Dukungan untuk Jokowi-JK)

IKA NINGTYAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar