Latest News

Kamis, 26 Juni 2014

Sofjan Wanandi: Sejak Masih Jadi Aktivis, Baru Sekarang Alami Pemilu yang Halalkan Segala Cara


Sofjan Wanandi: Sejak Masih Jadi Aktivis, Baru Sekarang Alami Pemilu yang Halalkan Segala Cara

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan baru pada Pemilu Presiden 2014 merasakan persaingan di antara pasangan calon presiden-wakil presiden yang sedemikian ketat. Sofjan pun menyindir kubu yang menurut dia menghalalkan segala cara untuk memenangi pemilu presiden ini.
"Semenjak jadi aktivis, belum pernah saya merasakan pemilu yang seperti sekarang ini di mana semua cara dihalalkan untuk menang. Indikasinya sudah ada," ujar Sofjan dalam acara Malam Puncal Solidaritas Para Pengusaha Dukung Jokowi-JK di Hotel Sahid Jaya, Kamis (26/6/2014).
Indikasi yang dia maksud, sebut Sofjan, antara lain berupa maraknya kampanye hitam. Dia pun berharap para pengusaha tak termakan kampanye hitam tersebut.
Sofjan pun lalu bertutur tentang situasi ekonomi global. Dia berpendapat kondisi sulit perekonomian sekarang tak terlepas dari dampak ekonomi global. Menurut dia, hanya hanya pemimpin baik yang akan bisa memajukan Indonesia.
"Saya tidak pernah melihat pemilu begitu hebatnya pertarungan antara dua kelompok sangat beda. Kita percaya bahwa kita harus memilih pemimpin yang baik, yaitu Jokowi-JK," ujar Sofjan di hadapan ratusan pengusaha.
Acara ini merupakan malam puncak solidaritas pelaku dunia usaha untuk Jokowi-JK yakni Komunitas Lembaga Indonesia-China (LIC), Ikatan Dagang Indonesia-Tiongkok (IDIT), Komunitas pedagang HP, Komunitas dayak, Komunitas Guru PSKD, Komunitas Fotografi, dan Komunitas UKM.
Sofjan berharap para pelaku dunia usaha merapatkan barisan untuk menggalang dukungan bagi Jokowi-JK. Para pengusaha, kata dia, juga harus turun mengawasi praktik kecurangan berupa politik uang.
"Saat ini semuanya dihalalkan, banyak yang bisa diperjualbelian. Saya takut sekali. Kalau ini terjadi, menurut saya, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada bangsa yang kita cintai. Maka dari itu, saudara-sudara harus awasi. Kita hanya bisa kalah kalau (pemilu) betul-betul tidak fair," kata Sofjan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar